Kisah Sadio Mane, Pesepak Bola Rendah Hati yang Dicintai Berkat Kedermawanannya

By Khasan Rochmad - Sabtu, 25 Juni 2022 | 06:45 WIB
Sadio Mane ketika merayakan golnya untuk timnas Senegal. (TWITTER.COM/OPTUSSPORT)

Dalam penghargaan individu, Mane berhasil terpilih sebagai African Football Player of the Year 2019.

Penghargaan tersebut berhasil diraih Mane setelah mengantarkan Liverpool menjuarai Liga Champions serta menggondol penghargaan sepatu emas sebagai pencetak gol terbanyak Liga Inggris musim 2018-2019 berkat torehan 22 gol.

Baca Juga: Kontraknya Diperpanjang, Rodrygo Masuk Daftar Manusia Rp15 Triliun di Real Madrid

Selain itu, Mane juga mampu membawa Senegal menjadi finalis Piala Afrika 2019.

Pada tahun 2022, Mane berhasil mengangkat trofi Piala Afrika pertama dalam sejarah Senegal.

Kini, Mane siap memulai tantangan baru bersama Bayern Muenchen setelah memutuskan hengkang dari Liverpool.

Kisah Kedermawanan Mane dalam Membangun Desanya

Mane adalah pemain yang tak silau dengan kehidupan mewah seperti halnya pesepak bola lain yang hidup glamor.

Gaji yang didapatkan Mane dari bermain sepak bola dialokasikan olehnya untuk membangun desanya.

Hal ini Mane lakukan sebagai balas budi atas apa yang telah dilakukan oleh warga di desanya dalam memberikan dukungan di perjalanan kariernya.

Baca Juga: Paulo Dybala Punya Riwayat Cedera, Inter Milan Siapkan Rumusan Ampuh soal Gaji

Tahun 2019, kesuksesan Mane mengantarkan Liverpool menjuarai Liga Champions membuatnya tak lupa berderma.

Mane menyumbangkan 250 ribu pounds atau sekitar Rp4,5 miliar untuk pembangunan sekolah di Bambali.

Saat dunia dihantam pandemi COVID-19 pada tahun 2020, Mane juga membantu pemerintah Senegal.

Mane memberikan sumbangan untuk mencegah penularan dan penyebaran virus tersebut dengan uang senilai 41 ribu pounds (sekitar Rp74 juta).

Tak sampai di situ, pada tahun 2021, Mane juga ikut mendanai dibangunnya rumah sakit di kampung halamannya.

Mane menyadari bahwa ayahnya dahulu meninggal sebab ketiadaan akses medis dan rumah sakit.

Terbaru, Mane memberikan bantuan berupa perangkat elektronik gratis di sebuah sekolah menengah di Senegal.

Baca Juga: Oliver Kahn Masih Percaya Robert Lewandowski Bertahan di Bayern Muenchen

Di kampung halaman Sadio Mane kini bisa mengakses jaringan internet dengan baik berkat bantuan dari Mane.

Mane juga memberi setiap keluarga uang 70 euro (sekitar Rp1 juta) setiap bulannya dan pakaian gratis kepada anak-anak.

Apa yang dibangun Mane di kampung halamannya ini tengah mengubah desanya menjadi seperti sebuah kota.

Keberhasilan Mane adalah wujud dari kedermawanannya dan tak lupa dari mana dirinya berasal.

Mane akan dikenang sebagai pesepak bola yang andal di atas lapangan dan berprestasi.

Sadio Mane juga bakal diingat sebagai manusia dermawan yang membantu sesama manusia untuk mencapai kesejahteraan.