BOLASPORT.COM - Kabar buruk menimpa skuad timnas U-19 Vietnam yang sedang bersaing dengan timnas U-19 Indonesia di papan klasemen Grup A Piala AFF U-19 2022.
Timnas U-19 Vietnam terancam kehilangan salah satu pilar andalannya karena mengalami cedera parah.
Pemain Vietnam yang dimaksud adalah Nguyen Dinh Bac.
Penyerang bernomor punggung 15 itu harus mendapat lima jahitan di kepala.
Nguyen Dinh Bac menerima jahitan setelah membantu timnya mengalahkan Filipina 4-1, Senin (4/7/2022).
Baca Juga: Piala AFF U-19 2022 - Dua Hal yang Diwaspadai Shin Tae-yong dari Thailand
Dilansir dari Thethao247, Nguyen Dinh Bac terpaksa meninggalkan lapangan lebih cepat saat laga Vietnam vs Filipina.
Dia berbenturan dengan kapten Filipina, Jaime Rosqullio ketika berduel di udara pada menit ke-16.
Akibatnya, striker timnas U-19 Vietnam itu mengalami robek di bagian kepala.
Dia sempat melanjutkan pertandingan hingga berakhir dengan balutan di kepalanya.
Di pengujung laga, dokter tim Vietnam Van Dinh Long langsung membawa Nguyen Dinh Bac menuju salah satu rumah sakit di Indonesia.
Nguyen Dinh Bac pun harus menerima lima jahitan di kepalanya.
Beruntung bagi timnas U-19 Vietnam, cedera penyerang andalannya tersebut tidak serius.
Setelah mendapatkan perawatan, Dinh Bac kembali beraktivitas seperti biasa bersama rekan satu timnya.
Ia juga kemungkinan masih bisa dimainkan, namun tergabung keputusan pelatih Dinh The Nam.
Nguyen Dinh Bac sendiri merupakan satu dari tiga pemain yang selalu dimainkan dalam dua laga terakhir timnas U-19 Vietnam.
Meksi belum mencetak gol, permainan Dinh Bac dinilai cukup mendongrak perfoma The Golden Star.
Hal ini dibuktikan lewat satu assist pemain asal klub Quang Nam itu untuk gol kedua Vietnam ke gawang Filipina.
Adapun saat ini, timnas U-19 Vietnam tengah bersaing untuk mendapatkan tiket lolos dari fase Grup A Piala AFF U-19 2022.
Mereka sejatinya mengumpulkan poin sama dengan timnas U-19 Indonesia, yakni 4 angka dari dua laga.
Kendati demikian, The Golden Warriors harus menempati peringkat ketiga atau di bawah Indonesia karena kalah agresivitas gol.