Viktor Axelsen Tuju Poin Ranking Sempurna, Anthony Bisa Gagalkan Asalkan Perbaiki Masalahnya

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Jumat, 22 Juli 2022 | 12:30 WIB
Anthony Sinisuka Ginting (kiri) merangkul Viktor Axelsen setelah pertandingan perempat final Malaysia Open 2022. Anthony disebut sebagai salah satu pemain yang bisa menghentikan dominasi Axelsen. (Dok PP PBSI)

BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putra Denmark, Viktor Axelsen, masih belum terkalahkan. Pencapaian tinggi bisa diraihnya pada Kejuaraan Dunia 2022. Lantas, siapa yang bisa menghentikan?

Dominasi Viktor Axelsen pada tahun 2022 ternyata dari pencapaian impresifnya.

Dari delapan turnamen individu yang diikuti Viktor Axelsen, rekornya adalah 5 gelar juara, 2 mundur di tengah jalan, dan 1 semifinal.

Ya, hanya sekali Axelsen benar-benar kalah yaitu saat disingkirkan Lakshya Sen (India) pada semifinal German Open 2022 dengan skor 13-21, 21-12, 20-22.

Sejak saat itu Axelsen belum ada obatnya.

Axelsen belum terkalahkan dalam 31 pertandingan secara beruntun sejak menjuarai All England Open 2022 pada Maret hingga Malaysia Open 2022 pada awal Juli ini.

Kebangkitan Axelsen sebenarnya bukan dimulai dari tahun ini saja.

Spain Masters pada Maret 2020 menjadi awal dari penampilan kuat pebulu tangkis asal Odense itu hingga hampir memenangi turnamen besar yang dijalaninya sejak saat itu.

Ditambah pembekuan ranking dunia yang masih berlangsung, poin Axelsen hampir mentok yaitu 121.606 poin.

Baca Juga: Ada Anthony Ginting dan Kento Momota, Deretan Korban Viktor Axelsen yang Diberi Skor 1 Digit

Rinciannya Axelsen mendapat 8 poin 12.000 dari gelar turnamen Super 1000/World Tour Finals, 12.606 dari Thomas Cup 2022, dan 13.000 dari medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Axelsen berpeluang untuk meningkatkan lagi poinnya apabila menjuarai Kejuaraan Dunia 2022.

Kejuaraan Dunia berada di level yang sama dengan Olimpiade dalam distribusi ranking BWF (Federasi Bulu Tangkis Dunia) dengan 13.000 poin diberikan kepada pemenang.

Mantan pebulu tangkis tim nasional Inggris, Ben Beckman, dalam video analisisnya di akun media sosial BWF menyebut Axelsen sebagai pemain yang komplet.

Fisik Axelen yang tinggi, 194cm, tetapi lincah menjadi kunci karena pertahanannya menjadi sulit untuk ditembus bahkan dengan penempatan sulit sekali pun.

Pertahanan kelas wahid Axelsen pun memberikan tekanan ekstra kepada lawan yang dituntut sempurna dalam serangan mereka.

Tekanan lawan makin besar karena begitu kendali jatuh ke tangan Axelsen, serangan mematikan siap menghujam bidang permainan mereka.

Legenda bulu tangkis Indonesia, Taufik Hidayat, pernah menyebut Axelsen sebagai pemain yang komplet dan Beckman mengamininya.

"Alasan Axelsen tak terhentikan tahun ini cukup sederhana, dalam generasi tunggal putra saat ini, dia satu-satunya pemain yang komplet," ujar Beckman.

Baca Juga: Tatap Kejuaraan Dunia 2022, Evaluasi Rionny Mainaky untuk Pebulu Tangkis Indonesia

"Viktor memiliki serangan yang menakutkan."

"Dia tidak hanya mampu memukul dengan sangat keras tetapi variasi dan akurasi pukulannya tak mampu dihadapi pemain lainnya dalam satu pertandingan."

Beckman lantas menyebut tiga nama pemain yang punya peluang besar untuk mengalahkan Axelsen.

Ketiga pemain tersebut adalah Lee Zii Jia (Malaysia), Loh Kean Yew (Singapura), dan salah satu andalan Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting.

Lee Zii Jia paling dijagokan karena kuat dalam serangan dan fisik yang mumpuni. Postur tubuh Lee cukup menjulang dengan tinggi badan 186cm.

Kemenangan terakhir Lee Zii Jia atas Axelsen terjadi pada panggung megah yaitu final All England Open 2021 dengan skor ketat 30-29, 20-22, 21-9.

ADRIAN DENNIS/AFP
Pebulu tangkis tunggal putra Malaysia, Lee Zii Jia (kiri), berjabat tangan dengan Viktor Axelsen dari Denmark setelah final All England Open 2021 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, 21 Maret 2021.

Pada pertemuan terakhir di semifinal Indonesia Open 2022 Lee Zii Jia juga sukses membuat Axelsen frustrasi walau kalah.

Serangan-serangan pemain peringkat lima dunia itu sempat membuat Axelsen mati kutu hingga berbalik tertinggal 20-21 dari semula unggul 20-16 pada gim rubber.

Baca Juga: Indonesia Open 2022 - Pemain No 1 Axelsen Banting Raket Saat Hampir Kena Comeback di Semifinal

Saking kesalnya Axelsen sampai memukulkan raket ke lapangan sebelum merebut keunggulan lagi untuk menang.

Sementara itu Anthony dan Loh Kean Yew memiliki kualitas yang sama untuk merepotkan Axelsen yaitu kecepatan dan keterampilan dalam menciptakan "muslihat".

Sayangnya, penyakit Anthony dan Loh Kean Yew juga sama yaitu masalah inkonsistensi.

"Mereka tidak hanya inkonsisten dengan permainan tetapi juga tidak cukup konsisten untuk memanfaatkan keunggulan secara penuh dalam strategi," ujar Beckman.

"Tentunya bukan berarti pemain lain tidak bisa mengalahkan Viktor."

"Akan tetapi menurut saya pemain yang paling berpeluang untuk menang dan paling dihindari Viktor dalam undian adalah Lee Zii Jia."

Kejuaraan Dunia 2022 akan berlangsung di Tokyo Metropolitan Gymnasium, Jepang, pada 22-28 Agustus mendatang.

Tiga pemain tunggal putra Indonesia mendapat undangan dengan Anthony dan Jonatan Christie akan tergabung dalam kelompok unggulan.

Baca Juga: Terakhir Anthony Ginting, Diam-diam 3 Tunggal Putra Indonesia Sudah Juara Tahun Ini