Alasan Piala Dunia 2022 akan Dimulai Lebih Awal dari Jadwal Sebelumnya

By Arizal Muhammad Valevi - Kamis, 11 Agustus 2022 | 00:30 WIB
Trofi Piala Dunia dipamerkan dalam momen drawing kualifikasi untuk zona UEFA di Zurich, Swiss (7/12/2020). (KURT SCHORRER/AFP)

Panas yang terlalu ekstrem membuat turnamen tidak memungkinkan untuk digelar pada bulan tersebut.

November pun dipilih untuk menjadi saat digelarnya turnamen terakbar di dunia persepakbolaan.

Final Piala Dunia 2022 akan digelar pada Minggu (17/12/2022) di Stadion Lusail Iconic yang berkapasitas 80.000 penonton.

 Baca Juga: Laga Pembuka Piala Dunia 2022 Dipertimbangkan Maju Satu Hari

Sebelumnya, Piala Dunia 2022 mendapat banyak kritikan karena FIFA mengizinkan Qatar, yang notabene adalah salah satu negara dengan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terbesar di dunia, menjadi tuan rumah turnamen terakbar tahun ini.

Qatar menjadi negara yang kurang ramah dengan HAM, di mana para pekerja asing dan imigran juga banyak dikabarkan mengalami tindakan buruk di sana.

Eks pemain Bayern Muenchen, Philipp Lahm, mengungkapkan bahwa dirinya tidak akan datang langsung ke gelaran Piala Dunia 2022.

Hal tersebut adalah salah satu bentuk protesnya pada FIFA yang mengizinkan negara dengan banyak pelanggaran HAM menjadi tuan rumah Piala Dunia.

"Saya tidak akan pergi ke Qatar dengan delegasi Jerman. Saya juga tidak tertarik untuk pergi sebagai penggemar," tutur Lahm, dilansir BolaSport.com dari Sport Bible.

"Hak asasi manusia harus memainkan peran penting dalam sebuah turnamen."

"Jika negara yang berkinerja buruk di area itu (hak asasi manusia) adalah tuan rumah, Anda harus berpikir tentang apa dasar keputusan itu dibuat," ucap kapten timnas Jerman saat juara Piala Dunia 2014.

Baca Juga: Robert Lewandowski, Kepingan Terakhir Xavi untuk Bawa Barcelona Berjaya Musim Ini