Ten Hag Disemprot Van der Sar Usai Hampir Rusak Ajax dari Dalam

By Sri Mulyati - Sabtu, 10 September 2022 | 19:00 WIB
Ekspresi Erik ten Hag saat Manchester United dihancurkan Brentford dengan skor mencolok 0-4. (TWITTER.COM/BLOGPEREZY)

BOLASPORT.COM - CEO Ajax, Edwin van der Sar, menyemprot Erik ten Hag karena hampir merusak timnya dari dalam pada musim 2022-2023.

Kekuatan Ajax memang seperti digerogoti dari dalam pada bursa transfer musim panas 2022.

Erik ten Hag menerima tawaran melatih Manchester United saat musim 2021-2022 belum berakhir.

Begitu memangku jabatan di Manchester United, dia pun ingin langsung bereuni dengan para mantan pemainnya.

Ten Hag akhirnya bisa merekrut Lisandro Martinez dan Antony ke Man United.

Nama terakhir mengundang kontroversi karena diwarnai dengan aksi mogok dari sang pemain.

Tidak heran jika Edwin van der Sar menyebut Ten Hag justru memunculkan masalah setelah meninggalkan Ajax.

"Kepergian Ten Hag jelas menjadi sebuah kehilangan karena ia pelatih hebat," ujar Van der Sar seperti dilansir BolaSport.com dari Metro.

"Ten Hag tidak membantu sama sekali karena ia justru membawa beberapa pemain terbaik kami," kata Van der Sar menambahkan.

Baca Juga: PIALA DUNIA - Ramos Jaga Harapan untuk Bela Spanyol di Qatar

Selain dua pemain yang bergabung dengan Man United, Ajax juga menderita kehilangan lain.

Beberapa pemain seperti Ryan Gravenberch, Sebastien Haller, Nicolas Tagliafico, dan Noussair Mazraoui memilih mencari klub lain.

Akan tetapi, eksodus besar-besaran ini tidak terlalu menggoyahkan fondasi Ajax.

Sebagai bukti, Ajax menyapu bersih lima kemenangan pada Liga Belanda musim ini.

Tidak hanya itu, Ajax juga mampu menaklukkan Rangers FC dengan skor 4-0 pada laga fase grup Liga Champions.

Tim raksasa Liga Belanda tersebut mampu bangkit secara cepat begitu kehilangan sebagian besar kekuatan.

Bagi Van der Sar, Ajax memang seperti memiliki kekuatan alami untuk bisa mengatasi segala masalah.

Baca Juga: Casemiro Cuma Dianggap Proyek Buang-Buang Uang oleh Legenda Man United

Selama ini, Ajax selalu memiliki mata elang untuk para pemain muda berbakat.

Para pemain ini pun mereka rekrut dan kembangkan hingga menjadi nama besar.

Jika mereka ingin mencicipi pengalaman baru di liga lain, Ajax pun akan mempersilakannya.

Ajax tidak kehilangan identitas meski sejumlah pemain datang dan pergi.

Kemampuan mereka mengidentifikasi pengganti dengan cepat menjadi keunggulan yang dibanggakan oleh Van der Sar.

Contohnya, Ajax sudah memiliki Calvin Bassey yang bisa menjadi pengganti Lisandro Martinez dengan baik.

Dana yang didapat dari penjualan pemain pun diinvestasikan untuk pengembangan tim di masa depan.