Alasan Juventus Tak Pecat Allegri, Hangus 776 Miliar dan Siapa yang Mau Bayar Gaji Tuchel?

By Beri Bagja - Jumat, 16 September 2022 | 07:50 WIB
Massimiliano Allegri saat memberikan instruksi dalam duel Liga Italia Juventus vs Spezia di Allianz Stadium Turin (6/3/2022). (MIGUEL MEDINA/AFP)

BOLASPORT.COM - Kendati dituntut pecat Massimiliano Allegri, Juventus tetap mempertahankan sang pelatih. Ide menggantikannya dengan Thomas Tuchel atau Zinedine Zidane sulit diwujudkan.

Tindakan klub raksasa Liga Italia, Juventus, untuk memecat Massimiliano Allegri tak semudah apa yang disuarakan fan.

Menggantikannya dengan Thomas Tuchel atau Zinedine Zidane bisa jadi sebatas harapan.

Hal ini diwakilkan pernyataan pendek CEO Juventus, Maurizio Arrivabene, ketika meninggalkan sebuah restoran di Turin, Rabu (14/9/2022).

Arrivabene dikerubuti fan yang meneriakkan "Allegri out".

"Dan kamu yang akan membayar (gaji) pelatih berikutnya?" katanya balik bertanya sembari senyum, dikutip BolaSport.com dari Calciomercato.

Kalimat pendek tersebut terkesan sebuah candaan, tetapi sebenarnya mewakili benar kondisi Juventus sekarang.

Alasan Bianconeri tak bisa memecat Allegri adalah keadaan finansial tidak memungkinkan mereka melakukannya, setidknya untuk saat ini.

Baca Juga: Allegri Out Bergema usai Laga Juventus Vs Benfica, Thomas Tuchel dan Zinedine Zidane Siap Siaga 

Dengan mendepak Allegri saja, Juventus bisa jadi kehilangan 52 juta euro atau setara 776 miliar rupiah sebagai biaya kompensasi pemecatan.

Jumlah tersebut ialah proyeksi pengeluaran kotor untuk pembayaran sisa gaji dalam kontraknya.

Massimiliano Allegri masih terikat komitmen kerja di Juventus hingga 2025.

Sebagai pelatih bergaji tertinggi di Liga Italia, pria 55 tahun mengantongi pendapatan kotor 13 juta euro per musim.

Itu belum mengalkulasi besaran bonus yang dia terima andai mencapai target tertentu dari klub.

Pengeluaran sebanyak itu bakal bikin petinggi Juventus tepok jidat.

Apalagi, klub dilaporkan mengalami kerugian 132 juta euro hanya dalam 6 bulan pertama 2022, dan 250 juta euro sepanjang 2021-2022.

Hal itu baru satu masalah.

Problem selanjutnya ialah mengeluarkan dana ekstra buat menggaji calon pengganti Allegri.

Nama-nama sekaliber Thomas Tuchel atau Zinedine Zidane tentu memiliki standar pembayaran tinggi di Eropa.

SUSANA VERA/AFP
Thomas Tuchel mencium trofi juara Liga Champions usai menangi final di Do Dragao, Porto (29/5/2021).

Totalsportek melansir Tuchel mengantongi gaji pokok sekira 11,5 juta euro per musim di Chelsea, lebih tinggi dari upah bersih Allegri (7,5 juta).

Sementara itu, gaji terakhir Zidane di Real Madrid lebih mahal dari Tuchel, yakni 12 juta euro sebagai pendapatan neto.

Baca Juga: Juventus Keok dari Benfica, Massimiliano Allegri Ngeles Tak Perlu Khawatir

Melihat fakta tersebut, wajar kalau opsi paling mungkin ditempuh Juventus jika ingin tetap mengganti pelatih adalah melantik kandidat lokal, Roberto De Zerbi. Bukan Tuchel maupun Zidane.

Secara finansial, eks pelatih Sassuolo yang terakhir menukangi Shakhtar Donetsk itu lebih mungkin terakomodasi.

Gaji De Zerbi diestimasi hanya mencapai 4-5 juta euro per musim.

Namun, Juventus harus cepat kalau ingin memboyong De Zerbi karena pria asli Italia itu sedang didekati Brighton, yang baru melepas Graham Potter ke Chelsea.

Di luar skenario tersebut, Juventus masih punya jalan guna menghindari pengeluaran besar.

Klub hanya bisa berharap Massimiliano Allegri mundur dari jabatannya secara sukarela dan mengikhlaskan gaji untuk 4 tahun kontraknya dihapus.

Kalau tidak, klub dan Allegri bisa merundingkan besaran pesangon yang disanggupi kedua pihak buat mengakhiri kerja sama.

Akan tetapi, andai Juventus ternyata tak bisa memecat Allegri sekarang, cara lainnya adalah mengurangi beban pengeluaran buat stafnya atau mengganti mereka dengan tenaga lebih ekonomis, tetapi lebih kompeten pula.

Massimiliano Allegri sedang dalam sorotan tajam seturut kinerja melempem Juventus pada awal musim 2022-2023.

Bianconeri menjalani start terburuknya di Liga Champions dengan menelan dua kekalahan beruntun.

Takluk 1-2 dari PSG dan Benfica membuat Dusan Vlahovic dkk jadi klub terpayah di grup bersama Maccabi Haifa.

Performa Juventus di Liga Italia tak menolong Allegri.

Dalam 6 pertandingan awal, Bianconeri memang belum terkalahkan.

Hanya, rapor 2 kemenangan dan 4 kali seri saja menempatkan Juventus di peringkat kedelapan klasemen.