Pakar Vietnam Kaget Lihat Progres Timnas Indonesia, Bisa Ciptakan Final Ideal di Piala AFF 2022

By Dwi Aryo Prihadi - Kamis, 29 September 2022 | 09:43 WIB
Sejumlah pemain Curacao hanya melongo saat bek Timnas Indonesia Elkan Baggott menyundul bola dalam FIFA Matchday di Stadion Pakansari, Bogor, Selasa (27/9/2022). (PSSI.ORG)

BOLASPORT.COM - Pakar sepak bola Vietnam terkejut dengan perkembangan pesat Timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Shin Tae-yong.

Timnas Indonesia secara mengejutkan sukses mengalahkan Timnas Curacao pada laga uji coba FIFA Matchday.

Bukan cuma sekali, Skuad Garuda menekuk wakil zona CONCACAF itu sebanyak dua kali pada 24 dan 27 September lalu.

Dua kemenangan Timnas Indonesia atas tim peringkat 84 FIFA itu masing-masing dengan skor 3-2 dan 2-1.

Baca Juga: Pakar Vietnam Kaget Lihat Progres Timnas Indonesia, Bisa Ciptakan Final Ideal di Piala AFF 2022

Kemenangan skuad besutan Shin Tae-yong tersebut ternyata menjadi sorotan pakar sepak bola Vietnam, Vu Quang Huy.

Sebagaimana dikutip BolaSport Network dari media Vietnam, Soha, dia kagum melihat perkembangan pesat Timnas Indonesia di bawah asuhan Shin Tae-yong saat ini.

Mantan pesepak bola Vietnam yang tak pernah absen mengulas Piala AFF hingga Piala Dunia itu mengawali pandangannya tentang Curacao.

"Kekuatan Curacao tidak sebaik tahun 2019. Para pemain kuncinya masih ada, tetapi sudah tua, sedangkan kekuatan barunya masih sangat muda dan tidak sebaik tahun 2019."

Dengan alasan itu, lanjutnya, "Tentu saja Curacao sedikit menurun."

"Tetapi ketika Indonesia mengalahkan tim ini dua pertandingan berturut-turut, itu menunjukkan bahwa Shin Tae-yong dan anak-anak asuhnya membuat perubahan kualitas yang kuat."

Baca Juga: Timnas Indonesia Meningkat Pesat, Jurnalis Vietnam Sarankan Timnasnya Cara Lawan Garuda, Butuh Faktor Baru?

Menurut Quang Huy, Shin Tae-yong telah membantu sepak bola Indonesia dari tim muda hingga tim nasional untuk meningkatkan kualitas.

"Sangat sulit bagi tim Asia Tenggara untuk menang melawan Indonesia sekarang."

"Ketika tim-tim Indonesia (semua level umur) bermain bagus, itu juga menciptakan efek positif pada penonton."

Dia lantas kagum kepada Shin Tae-yong, karena kini menjadi karakter yang memiliki pengaruh besar pada sepak bola Indonesia.

Quang Huy kemudian mengungkapkan bahwa disiplin adalah kunci yang membuat Timnas Indonesia menjadi lebih kuat seperti sekarang.

“Disiplin adalah hal dasar yang membantu perkembangan sepak bola Indonesia di bawah pelatih Shin Tae-yong," katanya.

Orang Indonesia, imbuhnya, selalu memiliki kecintaan yang besar terhadap sepak bola.

Mereka juga memiliki pemain-pemain berbakat, seperti sepak bola Vietnam.

Baca Juga: Shin Tae-yong Pesan ke Pemain Timnas Indonesia untuk Maksimalkan Kedua Kakinya, Witan-Egy Dapat Kursus Singkat Sebelum Lawan Curacao

"Namun, di masa lalu disiplin dan kemampuan untuk mematuhi aturan pemain Indonesia tidak tinggi, serta dipengaruhi oleh banyak masalah sosial lainnya."

"Sejak Piala AFF 2020 ketika Indonesia memiliki pelatih Shin Tae-yong, saya merasa mereka bisa seperti sepak bola Vietnam dan Park Hang-seo."

Berdasarkan progres itulah, Quang Huy menambahkan bahwa tidak menutup kemungkinan Indonesia dan Vietnam akan kembali bertemu di Piala AFF 2022.

Pada edisi terakhir, Indonesia bertemu Vietnam di babak penyisihan grup dan kedua tim bermain imbang 0-0.

Apabila melihat performa terbaru kedua tim, pertemuan Indonesia dan Vietnam di Piala AFF 2022 bisa menjadi final ideal.

“Tidak menutup kemungkinan ketika mereka bersua kembali dengan Vietnam di Piala AFF 2022," ucap Quang Huy.

Dia yakin Skuad Garuda akan tampil secara berbeda dari Piala AFF 2020.

Baca Juga: Jangan Puas Dulu, Target Shin Tae-yong Bersama Timnas Indonesia Belum Terpenuhi

"Mereka benar-benar bisa menciptakan fase bola yang mengejutkan tim Vietnam."

"Saya merasa Indonesia lebih kuat dari Indonesia di Piala AFF 2020," tambahnya.

Piala AFF edisi ke-14 akan digelar pada 20 Desember 2022 hingga 16 Januari 2023.

Indonesia dan Vietnam berada di grup berbeda.

Pasukan Shin Tae-yong di Grup A bersama Thailand, Filipina, Kamboja, dan Brunei atau Timor Leste.

Sedangkan skuad Park Hang-seo di Grup B bersama Malaysia, Singapura, Myanmar, dan Laos.

Dengan begitu, kans kedua tim bertemu hanya di semifinal atau final.