PIALA DUNIA - Kota-kota di Prancis Takkan Dirikan Tempat Nobar Gara-gara Isu HAM di Qatar

By Lariza Oky Adisty - Rabu, 5 Oktober 2022 | 08:30 WIB
Ilustrasi logo Piala Dunia 2022 Qatar (TWITTER.COM/BRASILEDITION)

Dikutip BolaSport.com dari BBC, Aubry menyebut penyelenggaraan Piala Dunia di Qatar sebagai hal yang tak masuk akal dari aspek HAM, lingkungan, dan olahraga. 

Aubry menyorot tajam kekhawatiran soal hak-hak pekerja di Qatar, tingginya angka kematian tenaga kerja asing, serta dampak lingkungan dari pembangunan stadion yang semua dilengkapi dengan pendingin di luar ruangan. 

Baca Juga: Hasil Liga Champions - TAA Jadi Jagoan Gol Perekik, Liverpool Dekati Napoli

Walikota Marseille, Benoit Payan, secara terpisah mengamini omongan Aubry. 

Payan mengatakan Piala Dunia 2022 sudah berubah menjadi bencana kemanusiaan dan lingkungan serta tak lagi sesuai dengan nilai-nilai yang ingin didukung oleh sepak bola. 

Selain isu HAM, isu finansial dan cuaca juga menjadi pertimbangan kota seperti Angouleme untuk tidak mendirikan fan zone. 

Penyelenggaraan Piala Dunia 2022 di akhir tahun artinya negara-negara di Eropa seperti Prancis sudah mulai memasuki musim dingin.

“Menurut kami tidak pas untuk mengeluarkan dana besar semacam ini ketika pihak pemerintah tengah berusaha membuat ekonomi menyerap besarnya dana untuk energi,” kata Xavier Bonnefont, walikota Angoueleme. 

“Selain itu, menurut saya pada musim panas tidak akan ada banyak orang yang keluar rumah. Mereka akan lebih senang menonton di bar,” ucapnya melanjutkan. 

Sebelumnya, mantan pesepak bola asal Prancis, Eric Cantona, serta Olivier Veran yang mewakili Pemerintah Prancis, juga mengkritik Piala Dunia 2022 dan pihak Qatar.