Dibuka Lowongan, Tim Rival Valentino Rossi Kehilangan 3 Kru karena Kebodohan Sendiri

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Rabu, 5 Oktober 2022 | 20:21 WIB
Pembalap Sterilgarda Husqvarna Max Racing, Ayumu Sasaki, merayakan kemenangan pada Moto3 Austria di Red Bull Ring, Austria, 21 Agustus 2022. Tampak pendiri tim, Max Biaggi (memakai topi hitam) ikut bergabung di parc ferme. (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Tim Sterilgarda Husqvarna Max Racing besutan legenda MotoGP, Max Biaggi, mengalami masalah ketika kehilangan 3 kru dalam waktu 1 bulan.

Masalah yang dihadapi Sterilgarda Husqvarna Max makin ironis karena disebabkan kesalahan ketiga kru mereka sendiri.

Dua mekanik yang tidak disebutkan namanya tidak akan bergabung dengan rombongan tim dalam perjalanan ke Australia untuk balapan pada 16 Oktober mendatang.

Mereka diberhentikan Max Biaggi menyusul aksi menahan pembalap lain di pit stop saat kualifikasi Moto3 Aragon beberapa waktu lalu.

Keduanya tertangkap kamera menarik Adrian Fernandez (Red Bull KTM Tech3) saat si pembalap hendak keluar dari pit.

Motif dari pelanggaran ini adalah agar Fernandez tidak mencuri angin di belakang pembalap Husqvarna Max, Ayumu Sasaki.

Fernandez dan Tech3 pun mencak-mencak karena kehilangan kesempatan terakhir untuk mempertajam waktu.

Padahal Tech3 dan Max sebagai tim masih bisa dibilang "bersaudara" karena KTM dan Husqvarna bernaung di perusahaan yang sama.

Insiden makin memburuk karena salah satu mekanik yang dimaksud dilaporkan harus dilarikan ke rumah sakit menyusul perkelahian dengan ayah Fernandez.

Baca Juga: Miguel Oliveira, yang Terlupakan dari Angkatan Emas MotoGP 2019

Sebagaimana diberitakan The-Race.com, Max Biaggi melepas kedua personel itu setelah MotoGP Thailand pada akhir pekan lalu.

"Setelah secara resmi meminta klarifikasi dan pembelaan dari pihak terkait, sesuai dengan kontrak, kami tiba di epilog yang tidak diharapkan tetapi diperlukan," kata Biaggi.

"Sebagai sebuah tim, kami percaya bahwa kami harus memisahkan jalan kami dengan mereka yang bersalah karena perilaku tidak sportif, serta melanggar aturan dan regulasi."

"Tindakan semacam ini tidak bisa dan tidak boleh dibiarkan tanpa adanya hukuman, atau tanpa diketahui. Kerusakan yang ditimbulkan terhadap nama baik tim tidak terukur besarnya."

Malang bagi mantan musuh bebuyutan Valentino Rossi itu, tim mereka kembali menjadi gunjingan karena dosa personel mereka yang lain.

Akhir pekan lomba MotoGP Thailand diwarnai kontroversi terkait video kekerasan yang dialami eks pembalap CIP, Tom Booth-Amos, dari krunya sendiri.

Dalam rekaman terlihat bagaimana Booth-Amos dan salah seorang kru bersitegang sebelum pembalap Inggris Raya itu menerima pukulan dan tendangan.

Peristiwa ini terjadi pada GP Thailand musim 2019. CIP langsung membuat pernyataan bahwa sosok yang dimaksud tidak lagi bekerja bersama mereka.

Seperti yang sudah dijelaskan, kru yang bersalah itu kini bergabung dengan Husqvarna Max.

Baca Juga: Sabar, Belum Saatnya Marc Marquez Berbicara Kemenangan

FIM (Federasi Balap Motor Internasional), IRTA (Asosiasi Tim Balap MotoGP), dan Dorna Sports mengeluarkan pernyataan bersama mengenai kasus kekerasan ini.

Dalam rilis yang dipublikasikan di MotoGP.com, mereka dengan keras mengutuk serangan fisik yang dilakukan kru terhadap Booth-Amos.

"Lebih lanjut, telah dipelajari bahwa sosok yang dimaksud masih bekerja di paddock dan diperkerjakan oleh tim lain, yang tidak mengetahui insiden ini."

"Tim tersebut telah memutuskan untuk memberhentikannya, dia tidak akan kembali setelah GP Malaysia."

"FIM, bersama IRTA dan Dorna Sports, menganggapnya sebagai keputusan yang tepat dan sepenuhnya mendukung langkah tim untuk memutus kontraknya."

"Perilaku kasar tidak boleh dan tidak akan ditoleransi."

"Semua pihak akan terus bekerja untuk membuat MotoGP menjadi lingkungan kerja yang paling aman," demikian pernyataan mereka.

Baca Juga: Danilo Petrucci Tak Akan Pensiun dari MotoGP kalau Gabung Suzuki