Kapolri: 11 Personil Tembakkan Gas Air Mata, 8 ke Arah Tribun Stadion Kanjuruhan

By Ibnu Shiddiq NF - Kamis, 6 Oktober 2022 | 22:58 WIB
Suasana di area Stadion Kanjuruhan Kepanjen, Kabupaten Malang, seusai kericuhan penonton yang terjadi seusai laga pekan ke-11 Liga 1 2022-2023 bertajuk derbi Jawa Timur, Arema FC vs Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10/2022) malam. (KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU)

 Baca Juga: Kapolri Sebut Tersangka Tragedi Kanjuruhan Kemungkinan Bertambah, Siapa Selanjutnya?

Melihat situasi di lapangan semakin dirasa tidak terkendali, petugas pun memutuskan untuk menembakkan air mata.

"Dengan semakin bertambahnya penonton masuk stadion, beberapa personil menembakkan gas air, terdapat 11 personil," jelas Listyo.

Berdasar hasil investigasi, belasan tembakan gas air mata itu dilempar ke arah berbeda-beda.

Delapan diantaranya mengarah ke tribun penonton yang justru menjadi malapetaka.

"Tembakan ke arah tribun selatan tujuh, tembakan ke tribun utara satu, dan ke lapangan tiga tembakan," kata mantan Kabereskrim ini.

Kapolri Listyo mengakui bahwa tindakan personil menembakkan gas air mata itu membuat suporter panik.

"Hal ini membuat penonton panik, merasa pedih dan berusaha untuk meninggalkan arena."

"Di satu sisi, penembakan itu dimaksudkan untuk mencegah penonton kembali ke lapangan," terangnya.

Baca Juga: Akhmad Hadian Lukita Jadi Tersangka, Ini 2 Dosa Besar LIB di Tragedi Kanjuruhan