Aremania Bentuk Tim Independen Pencari Fakta Tragedi Kanjuruhan

By Sasongko Dwi Saputro - Jumat, 7 Oktober 2022 | 14:30 WIB
Kerusuhan yang menimbulkan banyak korban jiwa terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya di Liga 1, Sabtu (1/10/202) di Stadion Kanjuruhan, Malang. (TOMMY NICOLAS/BOLASPORT.COM)

"Di dalam tim pencari fakta ini kami telah didukung oleh beragam pihak, yang kami bentuk di masing-masing koordinator, mulai koordinator media, pendataan korban, hukum, pendampingan korban dan lain sebagainya," terangnya.

Baca Juga: Stadion Kanjuruhan Diharapkan Direnovasi dengan Mempertimbangkan Sifat Manusiawi

Dadang juga meminta maaf, karena dalam konferensi pers tersebut, Aremania masih belum bisa menentukan tuntutan-tuntutan atas tragedi Kanjuruhan.

"Kami mohon maaf belum bisa menyampaikan banyak hal terkait temuan fakta dan informasi atas tragedi Kanjuruhan. Karena kami masih berduka," ujar Dadang Indarto.

"Tapi kami berjanji akan menyampaikan lebih detail hasil kinerja, hari demi hari, akan kami update, akan kami sampaikan," ujarnya.

Seperti yang diketahui, Tragedi Kanjuruhan terjadi seusai laga pekan ke-11 BRI Liga 1 2022-2023 antara Arema FC melawan Persebaya Surabaya.

Pada laga tersebut, Arema FC kalah 2-3 atas Persebaya pada Sabtu (1/10/2022).

Baca Juga: Tragedi di Stadion Kanjuruhan, Skuad Arema FC Bakal Dapat Pendamping Psikologis

Usai kekalahan tersebut, tragedi pun terjadi seketika.

Tembakan gas air mata ke arah tribun penonton membuat 131 fans tewas pada tragedi tersebut.

Hal itu diperparah dengan terkuncinya sejumlah pintu yang membuat ribuan fans kesulitan untuk keluar dari stadion.

Hingga tulisan ini dirilis, sudah ada 6 tersangka yang telah diumumkan Kapolri yang harus bertanggung jawab atas Tragedi Kanjuruhan.

Tiga di antaranya merupakan bagian dari dunia sepak bola, sementara tiga orang merupakan anggota Kepolisian Republik Indonesia.