Melawan Takdir: Bagaimana Bagnaia Kalahkan Kemustahilan untuk Kangkangi Quartararo di Klasemen

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Selasa, 18 Oktober 2022 | 11:04 WIB
Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, untuk pertama kalinya akan menghadapi balapan sebagai pemuncak klasemen MotoGP di atas rival terbesarnya, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha). (JORGE GUERRERO/AFP)

BOLASPORT.COM - Bukan tanpa alasan kenapa keberhasilan pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia, memuncaki klasemen menjadi comeback paling impresif dalam sejarah MotoGP.

"Saat ini saya tidak merasa yakin. Rasanya hampir mustahil, tetapi kami akan mencobanya," kata Francesco Bagnaia setelah balapan MotoGP Jerman pada Juni lalu.

Harapan Francesco Bagnaia untuk menjadi juara bisa dibilang hampir runtuh setelah terjatuh sendiri pada balapan MotoGP Jerman, seri ke-10 dari MotoGP 2022.

Hasil gagal finis yang dibarengi kemenangan rival terbesar, Fabio Quartararo (Monster Energy Yamaha), membuat Bagnaia tertinggal 91 poin.

Memangkas 91 poin dalam 10 balapan, atau ratar-rata 9,1 poin di setiap lomba, bukan pekerjaan mudah, apalagi dalam waktu yang lebih cepat.

Sebagai gambaran, 9 poin adalah selisih poin antara pemenang dan posisi ke-3, runner-up dan ke-5, posisi ke-3 dan ke-9, dan Bagnaia memerlukan lebih!

Ditambah catatan hampir selalu podium Quartararo dalam lima balapan terkini kala itu, termasuk GP Jerman, Bagnaia butuh sebuah mukjizat.

Akan tetapi, keajaiban yang tidak diekspektasikan rupanya menjadi nyata.

Balapan berikutnya di Belanda menandai sebuah titik balik yaitu penebusan bagi Bagnaia tetapi penderitaan bagi Quartararo.

Baca Juga: Jadwal MotoGP Malaysia 2022 - Match Point Pertama Pecco Bagnaia