Suporter PSIM Yogyakarta Suarakan Keresahan Sosial dan Simpati untuk Korban Tragedi Kanjuruhan Melalui Karya

By Sasongko Dwi Saputro - Minggu, 13 November 2022 | 07:30 WIB
Diskusi yang diisi oleh LBH Yogyakarta yang bertemakan HAM, Sepak Bola, dan Negara dalam pameran bertajuk From Terrace to the Stage 2022 di Jogja National Museum pada Sabtu (12/11/2022) (Sasongko Dwi Saputro/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Sekelompok fans PSIM Yogyakarta yang menggabungkan diri dalam Lamided Society menyelenggarakan pameran bertajuk From Terrace to the Stage (FTTS) 2022 di Jogja National Museum yang dibuka pada Sabtu (12/11/2022).

Pameran FTTS mengambil tema "Urban Hurk" atau "Huru-Hara Perkotaan" yang menampilkan lukisan dari seniman-seniman independen Yogyakarta.

Tentu, lukisan tersebut banyak yang mengambil tema tentang masalah-masalah sosial di Jogjakarta, seperti over tourism, masalah sampah, hingga masalah pembangunan yang tidak berpihak pada masyarakat setempat.

Hal tersebut kemudian diakui oleh Wakil Ketua Panitia FTTS, Reza Firmansyah.

"Acara ini berawal dari 2018, berangkat dari anak-anak nongkrong, suka ngeband, akhirnya digabungkan karena kita sama-sama sebagai penggemar bola, khususnya fans PSIM (Yogyakarta)," ujar Reza Firmansyah saat diwawancarai oleh BolaSport.com.

"Terus awalnya bikin acara band, karena banyak band yang bikin lagu untuk PSIM, cuma ini tempat untuk ekspresi ya, karena pada masa lalu menciptakan lagu untuk PSIM dapat stigma negatif."

"Akhirnya kita bikin, setelah bisa rutin pada 2019 secara spontan kita bisa mengerek spanduk berisi keluhan tentang kondisi Yogyakarta, waktu itu kita adakan pada akhir tahun. Waktu itu kita Jogja sedang macet parah, karena over tourism," lanjutnya.

Sasongko Dwi Saputro/BOLASPORT.COM
Miniatur proyektil gas air mata bertuliskan kata

Tak lupa, ada beberapa seniman yang mempersembahkan karya khusus untuk para korban Tragedi Kanjuruhan berupa sebuah miniatur proyektil gas air mata di dalamnya.