Australian Open 2022 - Sempat Muntah Usai Semifinal, Gregoria Tidak Puas Jadi Runner Up

By Delia Mustikasari - Minggu, 20 November 2022 | 13:30 WIB
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung dan An Se-young (Korea Selatan) di podium Australian Open 2022 di Quay Centre, Sydney, Minggu (20/11/2022). (PP PBSI)

"Dua pertandingan sebelumnya, saya akui benar-benar sangat melelahkan dan di final saya tidak bisa keluar dari tekanan," kata Gregoria.

"Itu karena pengembalian dan kualitas lawan sangat bagus. Saat ada kesempatan menambil poin, saya malah tidak sabar dan malah mati sendiri," ucap Gregoria.

Menyangkut peluang tampil ke BWF World Tour Finals 2022 Bangkok, Thailand nanti, Gregoria belum bisa bicara banyak.

"Saat ini untuk BWF World Tour Finasl, saya memang masih dalam posisi reserve. Itu bukan pertandingan mudah dan menurut saya itu turnamen sangat besar, apalagi ini pertama kali saya bisa tampil pada BWF World Tour Finals," tutur Gregoria.

"Sambil menunggu kepastian, saya bisa mempersiapkan diri untuk memperbaiki hal-hal yang kurang," ucap Gregoria.

Menurut pelatih tunggal putri Indonesia, Herli Djaenudin, performa Gregoria memang sudah habis. Fisiknya habis. Perjuangan sejak babak pertama hingga semifinal memang melelahkan. Bahkan saat di semifinal bertemu Han Yue (China), Gregoria sampai muntah.

"Hari ini Gregoria memang sudah habis. Rasa capeknya belum pulih. Tidak bisa mengikuti kecepatan lawan. Pada gim pertama masih bisa, gim kedua sudah habis. Makanya banyak melakukan kesalahan sendiri," ujar Herli.

Menurut Herli, bisa sampai ke final Australian Open 2022 sudah maksimal bagi Gregoria. Ditambah lagi, kondisi Gregoria belum 100 persen fit setelah pulang dari mengikuti tiga tur Eropa.

"Gregoria belum pulih benar dari jetlag tur Eropa. Kondisinya memang sudah habis. Gerakan kakinya lambat, tidak bisa mengejar shuttlecock. Tetap harus tetap bersyukur dengan hasil ini," tutur Herli.

Baca Juga: Tak Lolos BWF World Tour Finals, Lee Zii Jia Bisa Lebih Kuat Tahun Depan