Tiga Pemain Andalannya Dipanggil Timnas Indonesia, Pelatih PSM Makassar Sempat Kaget Tapi Hormati PSSI

By Lukman Adhi Kurniawan - Selasa, 29 November 2022 | 21:15 WIB
Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares Fernando Jose, nampak memegangi kepala saat memantau timnya bertanding di Stadion Pakansari, Bogor, Jawa Barat, 15 Agustus 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Pelatih PSM Makassar, Bernardo Tavares, memberikan komentarnya terkait pemanggilan anak asuhnya ke timnas Indonesia.

Seperti diketahui, ada tiga pemain tim Juku Eja yang dipanggil ke skuad Garuda.

Yakni Yakob Sayuri, Dzaky Asraf, dan Ramadhan Sananta. 

Baca Juga: Manfaatkan Fasilitas Latihan Klub, Shin Tae-yong Buka Peluang Timnas Indonesia akan Duel Lawan Bali United

Terkait pemanggilan ini, Bernardo Tavares, meminta komunikasi antara federasi dan PSSI harusnya bisa berjalan lebih baik.

Apalagi, pemain yang dipanggil ke timnas Indonesia akan menjalani laga berat saat kembali ke klub.

"Paling penting bagi saya adalah komunikasi antara federasi (PSSI) dengan klub. Komunikasi yang baik."

"Saya perlu meng-highlight suatu hal di sini, yang mengembangkan pemain di sini adalah klub."

"Pemain timnas tidak akan dipanggil kalau mereka tidak menunjukkan performa di klub atau mereka tidak main. Jadi tolong juga pikiran hal tersebut," kata Bernardo Tavares dilansir BolaSport.com dari laman Tribun Timur.

Baca Juga: Sandy Walsh Sudah Ikut TC, Jordi Amat akan Gabung pada 30 November 2022

Tavares menambahkan jika pemanggilan pemain ke timnas bukan saat FIFA Matchday merupakan hal yang baru.

Bahkan, tim bisa saja tidak melepas pemainnya ke Piala AFF 2022 karena bukan agenda FIFA.

Namun, dia tetap menghormati keputusan PSSI dan terkait masalah ini.

"Saya perlu sampaikan, perlu mereka (PSSI) juga perhatikan bahwa hal-hal terkait aturan pemanggilan yang bukan FIFA Matchday."

"Tapi ini bukan kultur saya, ini kultur baru bagi saya. Sesuatu hal baru saya lihat sepanjang hidup saya, bahwa pemain dipanggil berbulan-bulan untuk mengikuti agenda training camp atau apa."

"Sepak bola mana pun, di tempat saya sebelumnya tidak ada seperti ini."

"Namun, saya harus respek. Mungkin saya harus belajar dengan kultur ini, tapi kalau ditanya saya setuju atau tidak, saya tidak setuju," ujarnya.