Persita Tangerang Memohon Maaf Atas Insiden Pelemparan Bus Tim Persis Solo

By Sasongko Dwi Saputro - Sabtu, 28 Januari 2023 | 23:47 WIB
Bus yang ditumpangi Persis Solo dilempari segerombolan suporter Persita Tangerang usai laga pekan ke-21 di Indomilk Arena, Sabtu (28/1/2023). (INSTAGRAM.COM/GAVINKWANADSIT)

"Juga 1 orang petugas official klub mengalami luka ringan," tulis rilis yang diterima BolaSport.com, Sabtu (28/1/2023).

Persita Tangerang melalui rilis resminya menyatakan sangat menyesalkan tindakan tersebut.

Pihak Laskar Cisadane secara tegas mengutuk insiden pelemparan batu kearah bus tim Persis Solo.

"Persita Tangerang sangat menyesalkan dan mengutuk insiden pelemparan batu kepada bus tim Persis Solo dalam perjalanan pulang usai laga pekan ke-21 BRI Liga 1 musim 2022/23," tulis rilis resmi Persita Tangerang yang diterima oleh redaksi BolaSport.com pada Sabtu (28/1/2023).

Baca Juga: Kronologi Penyerangan Bus Persis Solo Usai Duel Lawan Persita Tangerang, Satu Orang Terluka

"Diketahui ada segelintir oknum yang melakukan pelemparan batu ke arah bus Persis Solo pada hari Sabtu (28/1) pada pukul 18.17 WIB di kawasan Kelapa Dua. Akibat dari insiden tersebut, kaca bus pecah dan terdapat korban dari satu petugas official klub Persis yang mengalami luka ringan," lanjutnya.

Persita Tangerang secara klub meminta maaf atas insiden pelemparan bus tim Persis Solo.

Pihak klub siap membantu kinerja pihak kepolisian untuk mengidentifikasi pelaku pelemparan bus tim Persis Solo.

“Kami tidak mentolerir perbuatan kekerasan seperti itu dan atas nama Persita saya meminta maaf kepada tim Persis atas kejadian yang seharusnya tak terjadi ini,” ujar Presiden Klub, Ahmed Rully Zulfikar dalam rilis resmi klub.

Baca Juga: Alasan Laga PSM Makassar vs RANS Nusantara FC Hanya Bisa Dihadiri 4000 Penonton

“Bersama dengan pihak Kepolisian setempat kami akan bekerja sama untuk mengidentifikasi pelaku atau oknum tersebut."

“Saya yakin Persita Fans memiliki hubungan yang baik dengan suporter Persis. Namun hubungan itu sekarang dirusak oleh beberapa oknum.”

“Sudah cukup kejadian seperti ini di sepakbola Indonesia. Saatnya berbenah diri dan saling merangkul antara suporter. Sepakbola yang seharusnya menjadi alat pemersatu bukan ajang untuk permusuhan," tutup Ahmed Rully Zulfikar.