"Ada beberapa mata rantai yang hilang bagi saya," ujar Van der Vaart, dikutip BolaSport.com dari Sportskeeda.
"Saya selalu mengatakan bahwa mereka kehilangan pemain nomor 10 yang klasik. Lini tengah, dengan Pierre-Emile Hojbjerg dan Rodrigo Bentancur, ketika mereka bugar, itu sangat solid."
"Namun, mereka kehilangan pemain yang dapat mengambil bola di antara lini, membuat ruang, berbelok, berlari ke arah pemain bertahan, dan memberi umpan kepada Son dan Harry Kane."
"Mereka kehilangan sesuatu di area nomor 10 dan saya pikir jawabannya adalah Hakim Ziyech."
"Dia saat ini tidak bahagia di Chelsea dan saya adalah penggemar beratnya."
"Jika Tottenham mendatangkannya, maka masalah akan selesai."
"Saya rasa mereka tidak membutuhkan lebih banyak lagi," tutur Van der Vaart melanjutkan.
Urgensi Ziyech untuk keluar tentu tak hanya karena minimnya menit bermain di Chelsea.
Pembelanjaan jor-joran The Blues dalam dua bursa transfer membuat posisi Ziyech semakin tersingkir.
Baca Juga: Sempat Bikin Tuduhan Doping Uang, Arsene Wenger Yakin Man City Tak Bakal Didegradasi
Di bursa transfer terakhir, Chelsea sudah mendatangkan tiga winger anyar ke London.
Ketiga nama tersebut adalah Joao Felix, Nodi Madueke, dan Mykhailo Mudryk.
Rafael van der Vaart says signing ‘unhappy’ Ziyech solves all Tottenham’s problems & relives infamous San Siro night ahead of Spurs v Milan https://t.co/ZnPxEgtU6r pic.twitter.com/LtIndyxaUM
— Betting Wisdom (@BettingWisdom) February 14, 2023