Kiper Sevilla Kena Tinju dan Gelut dengan Penyusup Lapangan di Liga Europa

By Lariza Oky Adisty - Jumat, 24 Februari 2023 | 15:15 WIB
Kiper Sevilla, Marko Dmitrovic (kiri), berjibaku dengan suporter yang menyusup ke lapangan dan meninjunya pada pertandingan play-off fase gugur Liga Europa musim 2022-2023 melawan PSV Eindhoven di Philips Stadion, Belanda, Jumat (24/2/2023) (SPORTS.YAHOO.COM)

BOLASPORT.COM - Kiper Sevilla, Marko Dmitrovic, harus berjibaku dan menjadi sasaran penyusup lapangan pada pertandingan Liga Europa

Sevilla bertamu ke markas klub Belanda, PSV Eindhoven, pada pertandingan leg kedua babak play-off Liga Europa di Philips Stadion, Kamis (23/2/2023) waktu setempat atau Jumat dini hari WIB. 

Insiden mewarnai pertemuan kedua tim tersebut. 

Seorang penyusup masuk ke lapangan pada menit-menit akhir laga. 

Dia menghampiri penjaga gawang tim tamu, Marko Dmitrovic, dan melayangkan tinju ke wajah kiper asal Serbia tersebut. 

Namun, penjaga gawang berusia 31 tahun itu tidak mengalami luka atau cedera. 

Alih-alih terkapar, Dmitrovic justru menyergap sang penyusup lapangan dan menjatuhkannya ke tanah. 

Si penyusup yang tidak diketahui identitasnya itu terus berusaha melakukan perlawanan. 

Baca Juga: PSG Sedang Tidak Baik-Baik Saja, Lionel Messi Murka dengan Junior Ronaldo

Pada akhirnya dia diamankan petugas dan dibawa keluar dari lapangan. 

Gawang Dmitrovic sendiri kebobolan dua kali oleh PSV, masing-masing via Luuk de Jong pada menit ke-77 dan Fabio Silva pada menit ke-90+5. 

Sevilla toh tetap pulang dari Belanda dengan kegembiraan. 

Mereka lolos ke babak 16 besar Liga Europa dengan keunggulan agregat 3-2. 

Dmitrovic tidak menampik dia ingin membalas tinju si penyusup. 

“Orang itu mendorong saya dari belakang dan mencoba memukul saya. Sepertinya tangannya mengenai sedikit sisi hidung saya,” kata Marko Dmitrovic seperti dikutip BolaSport.com dari ESPN.

“Sejujurnya, saya juga ingin sekali memukul dia,” ucap Dmitrovic melanjutkan. 

Baca Juga: Sebut Barcelona Kalah Menyakitkan, Xavi Tetap Ucapkan Selamat ke Dua Mantan Rival

Marko Dmitrovic pun meminta UEFA menindak tegas aksi penyusup lapangan seperti yang terjadi pada laga PSV vs Sevilla

“Kejadian seperti ini tidak pernah menyenangkan. Kalau memang ada suporter yang ingin berkelahi, lebih baik pergi ke acara tinju atau sejenisnya,” ucap Dmitrovic. 

“Olahraga seperti sepak bola tidak pantas mendapatkan hal semacam ini."

"Hanya saja memang selalu ada suporter yang mabuk dan tidak waras, atau orang bodoh yang melakukan penyerangan.” 

“Seharusnya momen demikian tidak boleh terjadi di lapangan."

"Saya harap orang yang tadi mendapat hukuman seperti para penyusup lain,” tutur Dmitrovic lagi. 

Kejadian penyusup lapangan atau pitch invader bukan masalah baru di dunia sepak bola. 

Momen seperti yang terjadi di laga PSV versus Sevilla juga tidak cuma terjadi di Belanda. 

Pada Mei 2022, Asosiasi Sepak Bola Inggris, FA, merilis pernyataan soal meningkatnya angka kasus penyusup lapangan. 

Baca Juga: Sentilan Erik ten Hag yang Bikin Manchester United Gagalkan Kemenangan Barcelona

Rilis itu mereka buat menanggapi kejadian dalam duel Everton melawan Crystal Palace di Liga Inggris ketika pendukung The Toffees menyelonong ke lapangan.

Pada periode yang sama, penyerang Sheffield United, Billy Sharp, diserang suporter yang masuk ke lapangan usai timnya kalah dari Nottingham Forest pada laga promosi play-off ke Premier League. 

“Stadion sepak bola harus menjadi tempat aman dan menggembirakan untuk semua orang. Insiden-insiden yang terjadi tidak bisa diterima dan tidak punya tempat di sepak bola,” ujar pernyataan FA. 

“Masuk ke lapangan adalah tindakan ilegal dan membahayakan pemain, suporter, dan pihak-pihak yang menjalankan pertandingan.” 

“Tindakan semacam ini tidak boleh berlanjut dan FA mengonfirmasi akan menginvestigasi semua insiden.” 

“Pihak klub juga memiliki peran vital dalam menyikapi isu ini dan wajib mencegah kejadian serupa terulang kembali, dan mengambil sikap terhadap suporter yang melanggar.”

“FA akan mengambil tindakan yang diperlukan dan bekerja sama dengan klub untuk menyikapi isu ini dari sisi tata tertib,” demikian bunyi pernyataan FA kala itu.