Penolakan Israel di Piala Dunia U-20 Terus Muncul, PSSI dan Plt Menpora Angkat Bicara

By Abdul Rohman - Senin, 20 Maret 2023 | 17:00 WIB
Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Muhadjir Effendy, ketika menghadiri rapat membahas proses naturalisasi Justin Hubner, Ivar Jenner, Rafael Struick, Jarome Anthony Beane Junior di Gedung DPR Nusantara 1, Senayan, Jakarta, Senin (20/3/2023). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

Dia menambahkan, bukan perkara yang mudah untuk menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023 berjalan sukses.

"Teknis penyelengaraan sangat kompleks dan harus juga fokus ke prestasi," tutur Ratu Tisha.

"Kita sedang fokus naturalisasi tiga pemain yang kita tahu mereka berposisi back bone," kata Ratu Tisha.

Di lokasi yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Muhadjir Effendy, menyebut bahwa pemerintah akan mengacu pada konstitusi berkaitan dengan Israel.

"Yang perlu saya tegaskan adalah pemerintah indonesia tetap memiliki komitmen teguh dan terus akan selamanya melakukan sikap itu, yaitu kita tidak akan berubah didalam posisi awal menegakkan konstitusi kita," ucap Muhadjir Effendy.

Baca Juga: Jadi Pahlawan Kemenangan Barcelona, Franck Kessie Lebih Cepat 46 Detik dari Lionel Messi

"Terutama dalam hubungan luar negeri itu adalah pasal pembukaan UUD 1945 Alinea 1."

"Bahwa sesungguhnya kemerdekaan ialah hak bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Itu tidak boleh ditawar lagi," sambung Muhadjir Effendy.

Dia berharap nantinya akan ada keputusan yang terbaik untuk munculnya penolakan keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20 2023.

Diketahui yang mengkaji situasi Israel ini diberikan ke Menko Polhukam, Mahfud MD.

"Karena itu nanti dengan kehadiran salah satu tim yang akan berlaga, kalau kita mau bijaksana, tidak boleh melampaui. Itu yang sedang kita bahas termasuk kita bicarakan dengan FIFA," tutur Muhadjir Effendy.

"Karena kita kan tuan rumah tapi penyelenggaraan sebenarnya gitu kan FIFA dan mereka punya regulasi, regulasi mereka sifatnya subkoordinatif."

"Artinya mengatasi ketentuan peraturan-peraturan yang ada di masing-masing negara, kita akan berusaha mencari kompromi betul-betul sesuai dengan nafas kemudian semangat dan pesan moral," tutupnya.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh BolaSport.com (@bolasportcom)