Jalan Berliku Fahry Septian Tuju Liga Bulgaria, Sempat Diincar 3 Klub Eropa

By Wahid Fahrur Annas - Sabtu, 27 Mei 2023 | 05:00 WIB
Pemain Jakarta LavAni Allo Bank, Fahry Septian Putratama, menerima penghargaan sebagai Pemain Terbaik Putra Proliga 2023 setelah laga grand final di GOR Among Rogo, Yogyakarta, 19 Maret 2023. (ARDHIANTO WAHYU INDRAPUTRA/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Kepindahan Fahry Septian Putratama ke klub Eropa menjadi kabar baik di tengah melambungnya pencapaian dunia bola voli Indonesia.

Fahry Septian akan menjadi pemain Tanah Air pertama yang akan bermain dan berkompetisi di benua Eropa.

Pemain terbaik Proliga 2023 ini akan memperkuat klub liga voli kasta tertinggi asal Bulgaria, SKV Montana.

Baca Juga: Berita Transfer Bola Voli - Fahry ke Liga Bulgaria, 3 Pemain Indonesia Menuju Luar Negeri

Klub yang akan dibela Fahry juga bukan sembarang klub.

SKV Montana pernah bertengger di peringkat tiga besar Superliga Bulgaria selama empat musim beruntun pada 2014-2015 hingga 2017-2018.

Hanya saja musim lalu tim besutan Daniel Peev itu harus puas menempati peringkat ke-7 dalam klasemen akhir.

Agen Fahry, Ario Satrio, menjelaskan bahwa proses pendekatan telah berlangsung sejak Proliga 2023 masih bergulir.

"Proses sudah berlangsung lama, sejak selesai Proliga 2023," kata Ario dalam wawancara via sambungan telepon dengan BolaSport.com, Jumat (26/5/2023).

"Bahkan sebelum putaran final four Proliga dimulai, saya sudah mulai bicara dengan Fahry," tambahnya.

Fahry menunjukkan perkembangan positif selama membela Jakarta LavAni sepanjang musim ini.

Ini dibuktikan dengan penghargaan MVP serta pemanggilan Fahry ke tim nasional untuk SEA Games 2023 yang akhirnya membuahkan emas.

"Memang setelah melihat perkembangan Fahry di Proliga trennya memang stabil," ucap Ario memaparakan.

"Setelah selesai final four, Fahry menjadi MVP. Dari situ nilai jualnya naik," ujarnya.

Ario menuturkan bahwa sebenarnya ada tiga klub Eropa yang tertarik dengan pebola voli asal Yogyakarta tersebut.

Baca Juga: Menanti Gebrakan Tim Voli Indonesia di Kancah Asia pada Tahun Ini

Sebelum Montana, ada dua klub asal Prancis dan Polandia yang tertarik dengan Fahry.

Polandia merupakan negara terpandang di jagat voli. Juara Dunia tiga kali itu saat ini bertengger di peringkat teratas ranking negara FIVB. Adapun Prancis di peringkat tiga.

Akan tetapi, klub peminat Fahry dari Prancis dan Polandia tersebut tidak bermain di kasta tertinggi dari kompetisi bola voli di sana.

"Tawarannya pun tidak begitu menarik, saya bicara dengan Fahry, dua klub itu bukan divisi tinggi," ungkap Ario.

"Ada peluang main di sana, tapi liganya bukan dari kasta tertinggi, kami secara halus menolak menerima tawaran tersebut dengan berbagai pertimbangan."

"Itu karena pemain Indonesia kalau bermain divisi dua atau tiga itu tidak dapat perhatian," imbuhnya.

Setelah pencarian berlanjut, baru kemudian Fahry mendapatkan tawaran dari SVK Montana.

Ario menegaskan bahwa Montana memang tertarik dengan kemampuan Fahry setelah mengamati atlet berusia 24 tahun itu dari video-video pertandingan.

Masih menurut Ario, pelatih Montana, Daniel Peev, yang pernah melatih timnas Bulgaria pun kepincut dengan performa Fahry.

Baca Juga: Timnas Voli Indonesia Siap Gelar Training Camp Jelang Asian Games

"Mereka baru tertarik dan belum mengajukan angka, masih negosiasi, sempat alot akhirnya pada satu titik," ucap Ario.

"Saat Fahry mengikuti TC (pemusatan latihan) SEA games, saya tidak ingin mengganggu Fahry dan memecahkan konsentrasinya yang sedang fokus timnas Indonesia."

"Baru setelah SEA Games tawaran untuk Fahry sudah bagus."

"Fahry juga mulai sudah bisa berpikir dan memutuskan bersama istri. Akhirnya ini menjadi pilihan terbaik."

"Memang Fahry berkeinginan main di luar. Ini dipengaruhi faktor Proliga masih lama, daripada dia bermain tarkam yang mungkin ada atau tidak."

Fahry sendiri masih terikat kontrak dengan Lavani untuk semusim lagi di Proliga yang akan digelar pada tahun depan.

"Lebih bagus bagi dia untuk bermain di luar untuk mengembangkan diri."

"Jadi langsung diputuskan sekitar tiga hari setelah final SEA Games. Dia (Fahry) bilang ke saya 'oke'," ujarnya menirukan.

Ario membeberkan bahwa Fahry juga punya nilai lebih karena kemampuannya dalam berbahasa Inggris cukup baik.

"Istrinya pun sangat fasih berbahasa Inggris," ujarnya.

"Mungkin bulan Juli akhir Fahry berangkat ke Bulgaria, Agustus menjalani TC di sana. September kompetisi dimulai."

"Fahry bertanggung jawab dengan pilihannya, seperti mengikuti program latihan dan pertandingan di sana."