Cerita Dibalik Batal Berlabuh pada Liga Korea, Rendy dan Dimas Ciptakan Nuansa Indonesia di UEA

By Wahid Fahrur Annas - Sabtu, 27 Mei 2023 | 15:30 WIB
Pevoli putra Dimas Saputera usai pertandingan Proliga 2023 di GOR Universitas Yogyakarta (WAHID FAHRUR ANNAS/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Dua pebola voli Indonesia, Rendy Tamamilang dan Dimas Saputra, akhirnya mendapatkan kesempatan bermain di luar negeri di sela-sela jeda liga voli Tanah Air.

Keduanya sama-sama resmi memperkuat tim asal Uni Emirat Arab, Hatta Club, selama satu musim penuh pada kompetisi 2023-2024.

Setelah tidak lolos seleksi Liga Korea Selatan, Rendy dan Dimas akhirnya berlabuh ke tim dengan nuansa Indonesia.

Tak dipungkiri, berkat performa apik pada Proliga 2023 membuat mereka berpotensi main di luar negeri.

Dimas bersama Jakarta STIN BIN bahkan sampai menembus tiga besar raihan daftat pencetak poin terbanyak atau Top Skor.

Pebola voli berusia 27 tahun itu hanya kalah bersaing dari Daudi Okello (Jakarta Bhayangkara Presisi) dan peraih gelar top skor Proliga 2023, Rivan Nurmulki.

Rendy hampir menciptakan kejutan membawa Jakarta Bhayangkara pada musim pertamanya berhasil menjadi juara.

Mereka kemudian menjadi salah dua pemain dari tujuh pebola voli putra Indonesia yang menyanggupi menerima undangan seleksi dari federasi liga bola voli Korea Selatan (KOVO).

Rendy dan Dimas memiliki kondisi fisik yang baik, akan tetapi diakui memiliki beberapa kendala.

Baca Juga: Ada Three Musketeers, Hatta Club Resmi Jadi Miniatur Voli Indonesia di UEA?

Ario Satrio Prakoso selaku Agent Manager kedua pemain itu kemudian menceritakan dibalik proses seleksi liga Korea.

"Memang pada waktu persiapan KOVO try out, mereka (Rendy & Dimas) sudah selesai Proliga," kata Ario dalam wawancara via telepon dengan BolaSport.com, Jumat (26/5/2023).

"Mereka harus berangkat ke sana, secara kondisi fisik mereka oke, tapi secara skill agak turun."

"Jadi ketika tes fisik oke. Namu, saat tes skill di lapangan itu kelihatan mereka mengalami penurunan," ujar Ario.

"Tak bisa dipungkiri karena istirahat cukup lama sekitar tiga mingu sampai satu bulan. Hal itu membuat skill mereka turun. Bisa, tetapi kurang tajam misalnya smes melebar," tutur Ario melanjutkan.

Di lain sisi, Rendy dan Dimas juga terkendala dengan masalah budaya Korea dan masalah komunikasi.

"Jadi kalah dari pemain-pemain asal Mongolia, yang dari bahasa Korea mereka sudah paham, karakter dan bahasa mungkin karena faktor itu."

"Rendy sama Dimas kurang fasih berbahasa Inggris. Jadi, komunikasinya kurang lancar."

"Ketika dia pulang, saya ada kesempatan agar mereka tetap bermain di luar negeri, jadi saya coba lagi," ujar Ario.

Ya, ada dua pebolavoli Mongolia yang lolos seleksi KOVO yakni Bayarsaikhan Batsukh dan Enkh Erdene.

Baca Juga: Jalan Berliku Fahry Septian Tuju Liga Bulgaria, Sempat Diincar 3 Klub Eropa

PROLIGA.CO.ID
Pemain Jakarta Bhayangkara Presisi, Rendy Tamamilang, saat melancarkan spike keras ke arah pemain Jakarta LavAni Allo Bank pada pertandingan yang digelar di GOR Tri Dharma, Gresik, Minggu (26/2/2023)

Meski demikian, pilihan tepat bagi Rendy dan Dimas akhirnya jatuh kepada Hatta Club. Klub asal Timur Tengah namun dengan nuansa Indonesia.

Pasalnya pelatih Indonesia, Pascal Wilmar, juga ditunjuk di klub yang sama sebagai pelatih.

Selain itu, Hatta Club memang klub yang telah menjadi ajang para pevoli Indonesia unjuk gigi seperti Farhan Halim dan Luvi Febrian.

"Mereka (Rendy dan Dimas) merancang mini Indonesia di sana. pemain asal indonesia, dan pelatih Indonesia, klub ini rasanya rasa Indonesia," ujar Ario.

"Mereka harus bawa nama Indonesia dengan baik, totalitas, dan determinasi bermain sangat bagus."

"Harapannya musim selanjutnya bisa dapat lagi klub yang bagus. Saya tekankan pemain bisa bermain sebaik mungkin," tutur Ario.

Baca Juga: Berita Transfer Bola Voli - Fahri ke Liga Bulgaria, 3 Pemain Indonesia Menuju Luar Negeri