BOLASPORT.COM - Pemain putri Indonesia, Zahra Muzdalifah resmi menandatangani kontrak dengan klub asal Jepang Cerezo Osaka Yanmar Ladies.
Ia pun mengungkapkan target bersama tim barunya.
Cerezo Osaka merupakan salah satu klub putri di J-Leagus yang telah tampil di Nadeshiko League Division 1 sejak 2018.
Meski sudah berdiri sejak 2010, tetapi mereka berhasil promosi ke divisi 1 pada 2018.
Untuk musim 2023/2024 ini mereka telah resmi bergabung dengan WE League atau liga profesional sepak bola wanita Jepang.
Baca Juga: Striker Timnas Putri Indonesia Zahra Muzdalifah Cetak Gol Debut di Inggris ke Gawang Sunderland
Menghadapi ini, Cerezo Osaka pun mendatangkan pemain asal Indonesia Zahra yang telah mengikuti trial selama dua pekan dan tiga bulan.
Zahra bisa mengikuti trial melalui Asiana Soccer School yang memang berusaha memperkenalkan pemain berbakat tersebut.
Setelah proses trial dijalani oleh Zahra, pemain berusia 22 tahun itu pun resmi di kontrak oleh Cerezo Osaka FC.
Pemain timnas wanita Indonesia itu tentu merasa senang karena bisa bergabung dengan klub bagus asal Jepang tersebut.
Menurutnya ini bakal menjadi kesempatan yang bagus buatnya untuk bisa menambah pengalaman.
Dengan penandatanganan kontrak ini, Zahra pun mengungkapkan bahwa ia bakal bersama Cerezo Osaka selama satu tahun ke depan.
Ia menceritakan bagaimana akhirnya bisa dikontrak dengan tim asal Jepang tersebut.
“Awalnya itu aku sempat main di United Kingdom (UK)."
"Dapat trial di Osaka 2022 akhir dan itu selama dua minggu,” ujar Zahra kepada awak media termasuk BolaSport.com, di Hotel Fairmont, Jakarta, Selasa (4/7/2023).
Baca Juga: 26 Pemain Timnas Wanita Indonesia Ikuti TC di Jakarta, Tidak Ada Zahra Muzdalifah dan Pemain Eropa
“Lalu mereka mau lihat aku lebih lanjut dan pada Februari 2023 aku trial sendiri."
"Tiga bulan ini aku survive di sana dan trial tiga bulan dan aku diterima."
"Speechelss dan bangga abis,” lanjutnya.
Setelah menjalani kontrak dengan klub asal Negeri Sakura tersebut ia pun berbicara soal target.
Salah satu pemain andalan timnas Putri Indonesia itu mengaku sebenarnya ia tak begitu menargetkan berapa gol yang bakal dicetak saat bermain untuk Cerezo.
Menurutnya, yang terbaik saat ini sebagai pemain yang utama yakni untuk bisa mendapatkan kesempatan bermain.
Apalagi ia bakal tampil dengan posisi striker.
Tentu saja ia harus bersaing dengan pemain-pemain hebat yang ada di Cerezo Osaka ini.
Zahra pun mengaku bahwa ia ingin bisa memberikan yang terbaik di setiap latihan maupun pertandingan.
Menurutnya dengan penampilan yang bagus, gol pun akan datang dengan sendirinya.
“Sebenarnya untuk ditargetin golnya, saya tidak akan pernah mempunyai target ya karena belum tahu juga kapan dapat peluang mainnya dan berapa banyak peluang mainnya,” kata Zahra.
Baca Juga: Zahra Muzdalifah Bakal Gabung ke Klub Eropa, Shalika Aurelia Perkuat Roma, Sabrina Mutiara Terdorong
“Aku kalau misalnya kalau mau berapa gol itu tidak pada itu, tapi main bagus saja gol akan datang sendiri, assist akan datang sendiri, jadi itu sih,” ucapnya.
Menurutnya, sebagai pemain khususnya striker tidak boleh menjadi pemain yang egois dan harus selalu mencetak gol.
Ia mengaku bakal selalu memberikan yang terbaik dan pertandingan sepak bola ada satu tim.
Sehingga ia tak boleh egois dan harus saling membantu dengan pemain lain untuk bisa membawa tim meraih kemenangan.
Oleh karena itu, pemain yang berposisi sebagai striker itu tak ingin menjadi pemain yang egois.
“Kalau sekarang maindset-nya bikin gol, jadinya lebih memikirkan diri sendiri dan saya tidak suka hal itu,” tutur Zahra.
“Kami akan bermain secara tim gitu lho, jadi kita main 11 orang itu tim, bukan egois atau apa. Jadi yang penting main bagus dan gol nanti datang sendiri,” pungkasnya.
Sementara itu, ia pun mengaku sudah mendapat sambutan hangat dari rekan-rekan setimnya baik saat menjalani trial hingga menghadapi kompetisi langsung.
Baca Juga: Zahra Muzdalifah Disorot AFC, Ungguli Bintang Chelsea soal Popularitas Dunia Maya
“Jujur orang Jepang ini subhannalah sekali."
"Sumpah saya merasa dirangkul dan tak sesuai ekspektasi karena aku merasa bakal dijauhi atau apa karena mereka memang jago banget,” ucap Zahra.
“Terus aku tidak bisa ngomongnya, tidak tahu cara berkomunikasi."
"Tapi mereka merangkul banget, sampai saya tidak memperbolehkan sendiri, ketika aku sendiri mereka seperti try the best to talk to me gitu.”
“Entah itu cuma melalui body gesture dan nyapa dan bahasa Inggirs-nya so so banget, tapi mereka sampe pakai google translate karena mereka ingin berkomunikasi dengan aku, biar aku tidak merasa sendiri."
"Jadi mereka itu benara-benar friendly parah banget."
"Jadi mereka merangkul parah, jadi aku sampe merasa punya second family di Jepang.