Trik Menpora agar Dana Piala Dunia U-17 2023 Terhindar dari Korupsi

By Alif Mardiansyah - Selasa, 25 Juli 2023 | 13:00 WIB
Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, saat memberikan keterangan kepada awak media di Media Center Kemenpora, Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2023). (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Republik Indonesia, Dito Ariotedjo, menyampaikan cara agar dana Piala Dunia U-17 2023 terhindar dari korupsi.

Pasalnya, Piala Dunia U-17 2023 memerlukan dana yang cukup besar dan pemerintah melalui Kemenpora akan memberikan anggarannya.

Demi menunjang Piala Dunia U-17 2023, Indonesia masih memiliki dana dari sisa Piala Dunia U-20 2023 dengan jumlah 243 miliar rupiah dari total 500 miliar rupiah.

Selain itu, Piala Dunia U-17 2023 juga sedang diupayakan Kemenpora untuk mendapatkan suntikan dana tambahan sekitar 100 hingga 150 miliar rupiah.

Baca Juga: Batal Jadi WNI, Justin Hubner Pamer Promosi ke Tim Utama Wolves

Dito Ariotedjo tidak ingin terjadinya tindakan korupsi terjadi di Kemenpora dalam mempersiapkan dana untuk Piala Dunia U-17 2023.

Sehingga, Dito memiliki ragam cara agar korupsi tidak terjadi.

Hal itu disampaikan figur berusia 32 tahun tersebut saat mengundang perwakilan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) ke Kemenpora pada Selasa (25/7/2023).

Baca Juga: Dibantai Habis PSM Makassar, Persib Bandung Bakal Evaluasi Besar-besaran

Perwakilan yang datang adalah Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK, Pahala Nainggolan.

Dalam agendanya dengan KPK itu Dito Ariotedjo menyampaikan beberapa cara agar Kemenpora bersih dari tindakan korupsi.

Mulai dari pengadaan aplikasi digital untuk proposal pengajuan dana yang bisa diakses ke publik hingga kerja sama antar lembaga.

Baca Juga: Thomas Doll Buat Pengakuan, Persija Masih Butuh Waktu untuk Kompak

Langkah-langkah yang dilakukan dengan harapan Kemenpora aman dari korupsi dan bisa memberikan informasi yang transparan ke masyarakat terhadap program-program yang dijalankan.

"Saya turut mengundang pak Deputi (Pahala Nianggolan) untuk kita membuat dan menyempurnakan sistem pencegahan korupsi di wilayah Kemenpora," kata Dito Ariotedjo kepada awak media termasuk BolaSport.com, 25 Juli 2023.

"Karena seperti diketahui Kemenpora ini kita banyak menyalurkan bantuan pemerintah atau hibah yang penggunanya itu adalah pihak ketiga di antaranya bisa organisasi kepemudaan, federasi olahraga, KONI, dan juga KOI."

Baca Juga: Kabar Baik Datang dari Pemain Timnas Indonesia Shayne Pattynama

"Sebelumnya Kemenpora sudah melakukan pendampingan dan bahkan sebelum pertemuan hari ini kami sudah membuat suatu aplikasi secara elektronik secara digital dimana semua proposal cabang olahraga untuk pengajuan proposal pelatnas maupun pengajuan persiapan keberangkatan atlet ke multievent internasional itu sudah melalui digital.

"Dan tadi masukan dari KPK aplikasi ini akan lebih baik jika bisa dibuka ke publik. Jadi, publik ini benar-benar bisa melihat aliran dana itu cabang olahraga berapa dan buat apa," kata Dito.

Dito Ariotedjo juga menekankan bahwa FIBA World Cup 2023 dan Piala Dunia U-17 2023 sebagai beragam agenda yang juga akan dipantau.

Baca Juga: Thomas Doll Sempat Bikin Konsultan Pelatih Timnas U-17 Indonesia Frank Wormuth Telan Pil Pahit di Jerman

Kedua agenda besar tersebut bakal diselenggarakan di Indonesia.

Beragam upaya dilakukan agar dannya tidak dikorupsi.

FIBA World Cup 2023 akan digelar pada 25 Agustus 2023 hingga 10 September 2023, sedangkan Piala Dunia U-17 2023 mulai 10 November-2 Desember 2023.

Baca Juga: Situasi Sulit Shin Tae-yong di Tengah Padatnya Agenda Timnas Indonesia

"Pasti (lebih transparan)," ucap Dito Ariotedjo.

"Tadi seperti yang disampaikan seperti penyelenggaraan Piala Dunia Basket (FIBA World Cup 2023), Piala Dunia U-17 2023, dan persiapan ASEAN Games."

"Kami mengeluarkan aplikasi ini juga ada pendampingan dari BPKP (Badan Pengawasan dan Keuangan Pembangunan), Kejaksaan, KPK, dan Mabes Polri juga. Jadi, kami jaga bersama," kata Dito.