Yang paling membuat Rins tercengang adalah soal sasis Kalex yang tahun ini resmi diuji Honda.
Sebagai salah satu pembalap yang bisa dibilang menjanjikan, dengan torehan enam gelar juara dan 12 kali podium di MotoGP, Rins merasa bahwa ia setidaknya bisa 'dimanfaatkan' oleh Honda untuk menguji bagian tersebut.
Setidaknya, akan ada feedback darinya untuk bisa dipertimbangkan oleh tim pengembang pabrikan yang bermarkas di Asaki, Jepang tersebut.
Akan tetapi, yang ada justru ia seperti merasa tidak dianggap penting dalam susunan keluarga tim Honda.
"Saya baik-baik saja dengan Honda, tapi saya kecewa karena mereka tidak memberi saya suku cadang baru dan tidak mengandalkan saya ketika datang untuk mengembangkan motor," kata Rins dikutip BolaSport.com dari Motorsport-Total.
"Dengan materi yang kami miliki (di LCR), mungkin kami dapat meningkatkannya, kalau soal elektronik."
"Tetapi tentang sasis, saya tidak bisa mengatakan apakah itu lebih baik atau lebuh buruk karena saya bahkan tidak bisa mencobanya," ungkap Rins lagi.
Keputusan Honda yang tidak memberikan Rins kesempatan untuk menguji perangkat baru juga sempat membuat bos LCR, Lucio Cecchinello ikut heran.
Sebab Cecchinello juga merasa bahwa jasa Rins layak untuk digunakan dalam rangka mengembangkan motor Honda.
"Alex sebelumnya adalah pembalap pabrikan selama bertahun-tahun. Tentu berbeda ketika Anda mengendarai motor pabrikan di tim satelit. Ada perkembangan tapi Anda mendapatkannya agak nanti," kata Cecchinello kepada MotoGP.com.
"Dia sedikit terkejut bahwa dia tidak segera mendapat suku cadang baru, meskipun dia sudah memenangi gelar juara. Itu membuatnya, kesal, saya memahaminya."
"Tapi saya pun tidak memiliki (perangkat itu) di tangan saya, itu semua adalah keputusan HRC," pungkasnya.
Baca Juga: Kerja Bareng Alberto Puig Bikin Marc Marquez Boncos, Manajer Repsol Honda Kena Sentil