Bola Panas di Tangan Dorna, Turuti Ambisi 1 Pabrikan atau Gagal Seimbangkan MotoGP yang Makin Jomplang

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Rabu, 16 Agustus 2023 | 06:30 WIB
Pembalap Mooney VR 46, Luca Marini, Marc Marquez (Repsol Honda), Alex Marquez (Gresini Racing), dan Jack Miller (Red Bull KTM) saat berjibaku pada balapan utama MotoGP Italia 2023 (MOTOGP.COM)

BOLASPORT.COM - Ada harga yang harus dibayar Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP untuk mengubah regulasi mengenai pabrikan konsesi.

Peraturan konsesi menjadi salah satu cara yang ditempuh untuk menyeimbangan level persaingan di MotoGP.

Pabrikan yang memenuhi kriteria "lemah" mendapatkan bantuan melalui penambahan jatah tes, alokasi mesin, hingga keleluasan untuk memperbarui jeroan motor saat kompetisi berjalan.

Baca Juga: Tolak Pemberian Hak Istimewa, Ducati dan Pabrikan Eropa Disentil Utang Budi ke Honda dan Yamaha

Hasilnya, pabrikan yang sebelumnya berkutat di papan tengah atau malah papan bawah seperti Ducati, Suzuki, KTM, hingga Aprilia mampu meraih kemenangan.

Situasi saat ini justru berbalik ketika Yamaha dan Honda yang tadinya menjadi kekuatan utama malah terseok-seok.

Masalahnya untuk mendapatkan status konsesi tidak mudah yaitu harus tidak pernah sekali pun finis tiga besar dalam semusim atau baru bergabung ke MotoGP.

Di antara Ducati, Suzuki, KTM, dan Aprilia, cuma Suzuki yang pernah menerima status konsesi (lagi) karena prestasi jeblok dalam semusim kompetisi.

Adapun Honda dan Yamaha sama-sama pernah finis tiga besar musim ini walau masing-masing hanya satu kali dari sembilan seri yang sudah berlangsung.

Asa Dorna untuk melonggarkan kriteria konsesi telah mendapatkan tentangan. Padahal diperlukan kesepakatan dari semua pihak untuk bisa menerapkannya.