Kunlavut Vitidsarn Disambut bak Pahlawan Usai Jadi Juara Dunia 2023 dan Libur 1 Minggu Sebelum ke China Open 2023

By Delia Mustikasari - Rabu, 30 Agustus 2023 | 14:15 WIB
Pebulu tangkis tunggal putra Thailand, Kunlavut Vitidsarn, berpose setelah menjadi Juara Dunia 2023 di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark, Minggu (27/8/2023) (MADS CLAUS RASMUSSEN/AFP)



BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis, Kunlavut Vitidsarn kembali ke rumah dengan sambutan hangat setelah menjadi orang Thailand pertama yang memenangkan gelar tunggal putra pada Kejuaraan Dunia 2023 di Denmark pada Minggu (27/8/2023).

Tunggal putra peringkat ketiga dunia itu memastikan gelar juara dunia setelah mengalahkan Kodai Naraoka (Jepang), 19-21, 21-18, 21-7 pada laga yang berlangsung di Royal Arena, Kopenhagen, Denmark.

Pada Kejuaraan Dunia 2022, Vitidsarn harus mengakui keunggulan Viktor Axelsen (Denmark) pada partai final.
Pemain berusia 22 tahun itu membawa pulang mahkota dunia ketiga untuk Thailand setelah Ratchanok Intanon di tunggal putri (2013) dan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai di ganda campuran pada 2021.

"Saya sangat senang akhirnya bisa meraih gelar juara dunia setelah saya kalah di final tahun lalu,” kata Kunlavut kepada media setibanya di bandara Suvarnabhumi dilansir BolaSport.com dari Bangkokpost.

"Memenangkan gelar juara dunia selalu menjadi impian saya dan akhirnya saya berhasil mewujudkannya."

Vitidsarn sebelumnya sudah mengoleksi tiga gelar juara dunia junior yang didapat secara berturut-turut pada 2017-2019.

Vitidsarn Kunlavut akan mendapat libur minggu ini sebelum kembali beraksi pada China Open 2023 di Changzhou, 5-10 September.

"Saya selanjutnya akan bermain pada China Open (Super 1000)  dan kemudian Hong Kong Open (Super 500) pada berikutnya," ucap Vitidsarn.

"Saya akan melakukan yang terbaik di dua turnamen itu dan berusaha mempertahankan performa saya di kejuaraan dunia," ujar Vitidsarn.

Vitidsarn mengaku mengikuti begitu banyak turnamen jelang Asian Games yang sedianya akan dimulai pada 23 September, bisa mempengaruhi tingkat kebugarannya karena ia tidak punya cukup waktu untuk berlatih jelang event di Hangzhou.

"Saya lebih memilih untuk tidak berpikir terlalu jauh ke depan dan fokus pada pertandingan berikutnya. Saya tidak ingin memberikan terlalu banyak tekanan pada diri saya sendiri," ucapnya.