BOLASPORT.COM - Terungkap fakta banhwa ternyata Cristiano Ronaldo suka ngorok atau mendengkur saat tidur.
Cristiano Ronaldo membintangi video promosi Binance, perusahaan kripto asal Cina.
Iklan kali ini cukup menantang bagi sang superstar Portugal karena dirinya harus menjawab sejumlah pertanyaan sambil dipasangi alat pendeteksi kebohongan.
Dari setiap jawaban, Lie Detector akan bekerja dengan melihat denyut nadi dan detak jantung Ronaldo.
Ronaldo mendapat pertanyaan-pertanyaan seputar sepak bola dan kehidupan pribadi.
Salah satu pertanyaan unik adalah soal apakah dia mendengkur.
"Apakah kamu mendengkur ketika tidur?" tanya di pewawancara.
Ronaldo lantas memberikan jawaban yang tidak pasti.
"Mungkin tidak. Namun, mungkin terkadang iya," kata pemenang lima Ballon d'Or itu.
Sang tukang interviu mendesak Ronaldo agar mengatakan jawaban antara iya atau tidak.
"Tidak," tutur Ronaldo.
Kemudian mesin Lie Detector mengindikasikan bahwa CR7 berbohong.
Ronaldo hanya tersenyum ketika mengetahui hasilnya.
Baca Juga: Morbidelli Mengaku Tak Ingin Tahu Kondisi Francesco Bagnaia Setelah Kecelakaan Horor karena Hal Ini
Hal berbeda terjadi tatkala dia ditanya mengenai kebiasaan menyantap makanan cepat saji.
Sewaktu dilemparkan petanyaan tersebut, Ronaldo mengaku sering mengonsumsi fast food.
Alat pendeteksi kebohongan pun menunjukkan Ronaldo berkata jujur.
Ronaldo sendiri dikenal sebagai penggila gaya hidup sehat.
Jadi, cukup mengherankan mendengar dirinya kerap menyantap makanan cepat saji.
Pola hidup yang sehat menjadi kunci Ronaldo dalam menggapai kesuksesan sebagai pesepak bola.
Jebolan akademi Sporting CP itu membuat total 850 gol di level klub dan timnas, jumlah terbanyak dalam sejarah bal-balan.
Bahkan di usia sekarang 38 tahun, Ronaldo masih gacor.
Si manusia rekor Portugal menyumbang 20 gol dari 20 pertandingan Liga Arab Saudi sejak gabung ke Al Nassr pada Januari 2023.
Dia juga berjasa menghadirkan gelar Arab Club Champions 2023 buat klub barunya.
Baca Juga: China Open 2023 - 3 Unggulan Angkat Koper Duluan: Indonesia Terbanyak, Satunya Korban Praveen/Melati