Bulu Tangkis Asian Games 2022 - Ketua PBSI Ungkap Alasan Fajar/Rian Tetap Diturunkan meski Performa Sedang Menurun

By Delia Mustikasari - Selasa, 19 September 2023 | 16:13 WIB
Ketua PP PBSI, Agung Firman Sampurna, sedang memberikan sambutan di Hotel Ritz Carlton, Kuningan, Jakarta, 7 Desember 2022. (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna mengakui bahwa persiapan tim bulu tangkis Indonesia untuk Asian Games 2022, Hangzhou, China, 23 September-8 Oktober lebih baik daripada saat Asian Games 2018.

Total ada delapan medali yang berhasil direbut skuad Merah Putih pada Asian Games 2018. Dua di antaranya merupakan medali emas yang menyelamatkan gengsi tuan rumah.

Dua keping medali emas dipersembahkan oleh Jonatan Christie (tunggal putra) dan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (ganda putra).

Jonatan kala berhasil naik podium tertinggi setelah mengalahkan wakil andalan Taiwan, Chou Tien Chen.

Sementara itu, Marcus/Kevin menyabet emas setelah menjalani duel derbi yang sangat sengit kontra Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.

Namun sayangnya, Minions tahun ini dipastikan tidak akan bisa mempertahankan medali emas mereka pada Asian Games 2022.

Mantan ganda putra nomor satu dunia itu kini sedang dipisah karena Marcus masih  menjalani pemulihan pasca-operasi akibat cedera.

"Kami akan hati-hati menyampaikan target-target yang kami terima dan diharapkan masyarakat. Harapan kami adalah sebagai kontributor penyumbang emas, atlet-atlet kami, bukan saya ya, mendapatkan apresiasi yang seimbang dengan kontribusi yang diberikan," kata Agung kepada media usai pengukuhan kontingen Asian Games di Kantor Kementrian PUPR, Selasa (19/9/2023).

"Kami berbangga mendapat dukungan utama dari swasta, bahwa pelatnas di Cipayung itu kontribusi swasta, jadi bukan pemerintah. Kami mendapat dukungan dari Kemenpora dan satu dari BUMN," ucap Agung.

"Kami ingin atlet atlet kami yang telah berjuang itu mendapatkan apresiasi yang juga seimbang. Jangan sampai mereka telah berjuang habis-habisan dengan kontribusi yang besar, tetapi mereka pulang tidak mendapatkan apresiasi yang seimbang."