Tunggal Putra Indonesia Dianggap Sudah Bermain di Standar Maksimal pada Kumamoto Masters 2023, Performa Jonatan Saat Gim Ke-3 dengan Axelsen Disorot

By Delia Mustikasari - Senin, 20 November 2023 | 18:47 WIB
Asisten pelatih tunggal putra Indonesia, Harry Hartono. (PP PBSI)

"Dari penampilannya, juga maksimal, terutama dalam adu reli Ginting lebih tahan. Cuma saat gim ketiga, dari pembukaan, Ginting harus lebih jeli lagi," ucap Harry.

Bagi Shesar yang kalah dari mantan tunggal putra nomor satu dunia, Kento Momota (Jepang), dia menjalani pertandingan cukup ketat.

"Di situ terlihat kualitas Vito bisa mengimbangi permainan lawan, bahkan hampir mengalahkan Momota. Sayang di poin-poin akhir itu, pembukaan Vito sedikit lengah," kata Harry.

"Satu-dua poin itu dimulai dari servis atau menerima servis, pembukaannya sangat menentukan. Pada poin-poin tua, bagaimana memegang tempo bola pertama dan kedua itu sangat penting."

Chico masih belum bisa melepas tekanan saat menghadapi Axelsen pada babak pertama.

"Performanya memang harus ditingkatkan. Dari cara bermainnya dan mungkin juga rasa percaya dirinya. Yang harus ditingkatkan adalah kualitas pertahanannya agar lebih rapat biar tidak gampang mati," tutur Harry.

"Bertemu pemain di level atas seperti Axelsen, Chico harus memiliki pertahanan yang bagus. Kalau tidak memilik pertahanan bagus, kemungkinan besar dari cara bermainnya cenderung buru-buru."

Harry mengatakan bahwa setelah kalah dan selama di Kumamoto, Jonatan, Anthony, dan Chico tetap berlatih. 

"Kami melakukan evaluasi atas kekalahan itu. Kami masuk ke pola latihan berdasarkan dari evaluasi kekalahan tersebut. Juga ada tambahan latihan buat masing-masing individu," ucap Harry.

"Kekurangan mereka sebenarnya tidak terlalu banyak. Tetapi ada beberapa hal yang harus mereka perhatikan dan itu begitu penting."

Jonatan dan kawan-kawan selanjutnya akan tampil pada China Masters 2023, 21-26 November.