Indonesia Masters 2024 - Mantan Partner Ganda Putra Dibuang karena Skandal, Kim Won-ho Ungkap Fokusnya ke Olimpiade

By Delia Mustikasari - Sabtu, 27 Januari 2024 | 17:02 WIB
Pasangan ganda campuran Korea Selatan, Kim Won-ho/Jeong Na-eun, berpose setelah wawancara media di mixed zone di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (27/1/2024). (DELIA MUSTIKASARI/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - Pasangan ganda campuran Korea Selatan, Kim Won-ho/Jeong Na-eun, gagal melanjutkan perjalanan mereka ke final Indonesia Masters 2024.

Kim/Jeong diadang ganda campuran nomor satu dunia, Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China).

Bertanding di Istora Senayan, Jakarta, Sabtu (27/1/2024), Kim/Jeong kalah dua gim langsung, 11-21, 18-21.

Hasil ini membuat ganda campuran nomor tujuh dunia itu gagal meneruskan catatan kemenangan atas Zheng/Huang.

Sebelumnya, Kim/Jeong menyingkirkan Zheng/Huang pada perempat final Malaysia Open 2024 (Super 1000).

Melalui hasil ini, Zheng/Huang menyeimbangkan rekor pertemuan dengan Kim/Jeong menjadi 3-3.

"Permainan lawan terlalu cepat. Jadi, kami masih berpikir harus bermain seperti apa," kata Kim kepada media, termasuk BolaSport.com di Istora Senayan, Jakarta.

"Yang membedakan saat pertemuan terakhir di Malaysia, Zheng/Huang bermain lebih kuat."

Jeong mengatakan bahwa penyebab kekalahan yang mereka alami bukan karena permainannya mengalami perubahan.

"Kondisi saya masih sama, tidak ada perubahan atau gangguan," ujar Jeong.

Performanya semakin baik dengan Jeong, pemain 24 tahun itu mengaku akan fokus ke nomor ganda campuran.

Baca Juga: Indonesia Masters 2024 - Kondisi Terkini Istora Usai Kebakaran

Kim sebelumnya juga turun pada nomor ganda putra bersama Choi Sol-gyu. Kim/Choi bahkan mempersembahkan medali perak pada Asian Games 2022 di Hangzhou, China. 

Setelah itu, Choi ta kelihatan, sementara Kim akhirnya cuma bertanding di ganda campuran bareng Jeong Na-eun sejak Denmark Open 2022 hingga China Masters 2023.

Absennya Choi secara tiba-tiba menimbulkan tanda tanya sampai akhirnya pihak keluarganya buka suara dengan pernyataan yang dibagikan ke publik.

Kim Won-ho telah mendapat perlakukan tidak adil sejak masa persiapan menuju Asian Games 2022 hingga akhirnya dipaksa pensiun.

Penyebabnya adalah kasus indispliner yang dilakukan Choi pada Juli lalu karena mangkir dari latihan (telat datang menurut Choi) setelah minum-minum pada malam sebelumnya.

Sumber lain mengatakan bahwa pemenang empat gelar World Tour itu juga membawa pacarnya ke dalam asrama sehingga dia hampir dikeluarkan dari tim nasional.

Jalan tengah sempat diambil saat Choi mengakui kesalahannya, meminta maaf, dan berjanji untuk memberikan yang terbaik jika diberi kesempatan lagi.

Choi akhirnya tetap diberangkatkan ke Asian Games Hangzhou 2022 yang dihelat pada September di China dengan dia direncanakan tampil di nomor beregu putra dan ganda putra.

"Kami menerima laporannya dan memeriksa pemainnya. Dia mengakui kesalahannya," ujar salah satu ofisial BKA, dikutip dari Sportworldi via Naver.

"Namun, tindakan disipliner diputuskan setelah AG. Dia sudah dimasukkan ke dalam susunan pemain dan mengatakan akan melakukan yang terbaik jika diberi satu kesempatan lagi."

Baca Juga: Indonesia Masters 2024 - Percikan Api di Istora Hentikan Pertandingan Semifinal

"Itu menjadi semacam pertimbangan."

Akan tetapi, menurut pihak keluarga Choi, kehidupan pahlawan Korea pada final Sudirman Cup 2017 itu menjadi tidak mudah sesudahnya.

Selama dua hingga tiga bulan menuju pesta olahraga se-Asia Choi dilarang memasuki kampung atlet di Incheon, Korea Selatan, hingga tidak bisa berlatih bersama Kim Won-ho.

Soal tindakan indispliner yang dilakukan Choi, diterangkan bahwa rasa frustrasi karena cederanya Kim Won-ho membatalkan penampilan di Korea Open 2023 menjadi penyebabnya.

Ayah Choi lalu bertanya kenapa putranya mendapatkan perlakuan berbeda.

"Dua atlet yang minum-minum dengannya masih berada di timnas, tetapi hanya Sol-gyu yang dipaksa untuk meninggalkan pelatnas oleh staf kepelatihan," katanya.

Choi sama sekali tidak diturunkan dalam nomor beregu putra Asian Games 2022 saat mana Korea mendapatkan medali perunggu.

Pembuktian kemudian dilakukan sang pemain spesialis ganda di nomor individu ketika berhasil merebut perak bersama Kim Won-ho meski berstatus non-unggulan.

Dalam perjalanannya mereka menjungkalkan jagoan tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, di babak kedua lalu juara Olimpiade, Lee Yang/Wang Chi-Lin (Taiwan), di semifinal.

Choi/Kim bahkan mengungguli pencapaian rekan senegara, Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae, yang gagal merebut medali meski mendapat status unggulan. Hasil tersebut tidak membuat Choi mendapat apresiasi.

"Saat kompetisi berlangsung, dia diperlakukan seolah-olah tidak ada dan dirundung. Tidak ada pelatih yang mendampingi, dan bahkan saat final dia tidak diacuhkan."

"Mereka mengkritik dan menghina anak saya saat dia tidak ada," ujar ayah Choi.

Sementara tentang polemik terakhirnya adalah tentang keputusan Choi untuk pensiun dari timnas bulu tangkis Korea.

Pihak BKA, PBSI-nya Korea itu membeberkan bahwa mereka menerima pemberitahuan dari pihak klub yang menaungi Choi, Yonex, tentang rencana itu.

"Itu terjadi bulan lalu. Kami mengirim surat ke setiap klub untuk memberitahukan bahwa pemain timnas harus menghadiri pemusatan latihan," kata ofisial KBA.

"Surat yang sama dikirim ke Choi Sol-gyu sebagaimana keputusan disipliner sedang dibahas."

"Namun, klubnya yaitu Yonex memberi tahu kami bahwa dia tidak akan mengikuti pemusatan latihan karena telah memutuskan untuk pensiun dari tim nasional. Dia juga tidak akan mengikuti seleksi untuk tim nasional bulan ini."

Ironisnya, ini terjadi ketika BKA mengaku hendak mempertimbangkan kembali soal hukuman terhadap Choi.

BKA sebenarnya menerima kritik karena tetap mempertahankan Choi dalam tim Asian Games meski telah melakukan pelanggaran.

Komite Peningkatan Performa mencoba untuk menghukum Choi dengan hukuman skors selama dua tahun dari timnas kepada Choi.

Akan tetapi, sanksi ini dirasa terlalu berat dibandingkan dengan pelanggaran yang dilakukan oleh sang pemain.

Choi merupakan salah satu pemain senior di timnas Korea. Pemain berusia 28 tahun itu telah bergabung dengan timnas selama 13 tahun sejak masih remaja.

"Tidak mudah bagi pemain sekaliber Choi untuk keluar dan kami mencoba untuk memberinya sebuah kesempatan melalui pemeriksaan dan hingga Asian Games."

"Dan bahkan jika dia pensiun, kami berhati-hati dalam menghukumnya, mempertimbangkan masa depannya," kata sumber BKA dalam wawancara lain dengan News1.

Choi Sol-gyu akhirnya resmi dicoret dari pelatnas Korea Selatan.

Kim mulai tahun ini dipasangkan dengan Na Sung-seung. Namun, langkah mereka dihentikan wakil Indonesia, Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi, 21-13, 19-21, 16-21.

"Sekarang fokus saya ke nomor ganda campuran untuk Olimpiade karena lebih berpotensi," ujar Kim yang menyebut nasi goreng sebagai makanan Indonesia favoritnya.