Soal Masalah Rinov Rivaldy Ingin Absen Dulu dari Turnamen, PBSI dan Tim Ad Hoc Pelan-pelan Cari Solusi Terbaik

By Nestri Y - Jumat, 9 Februari 2024 | 11:17 WIB
Ganda campuran Indonesia, Rinov Rivaldy/Pitha Haningtyas Mentari, saat tampil pada babak pertama Malaysia Open 2024 di Axiata Arena, Kuala Lumpur, Malaysia, 10 Januari 2024. (PBSI)

"Kalau itu yang mereka rasakan, ya kami sebagai tim harus menerima, mengerti, dan mencari jalan keluarnya seperti apa," tandas Yuni.

Situasi di nomor ganda campuran memang paling berat. Merah Putih bak masih belum bisa menemukan suksesor sejati bagi duet emas Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir.

Keputusan PBSI untuk memotong generasi dengan mendepak dua pasangan senior yaitu Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja pada 2022 tidak berjalan mulus.

Proses estafet ganda campuran Tanah Air di pelatnas justru terputus karenanya.

Gap antara dua pasangan yang didegradasi itu dan para pelapis di bawahnya, termasuk dalam jam terbang, cenderung masih agak lebar.

Persaingan ganda campuran di pelatnas akhirnya menyisakan Rinov/Pitha dan Rehan Naufal Kusharjanto/Lisa Ayu Kusumawati.

Sayangnya, kedua pasangan ini pun sama-sama belum bisa menciptakan performa yang stabil. Asa meloloskan dua wakil ke Olimpiade Paris 2024 pun hampir mustahil.

Dalam ranking Race to Paris terkini Rinov/Pitha menempati peringkat ke-13 (51.184 poin) sedangkan Rehan/Lisa tertahan di peringkat ke-22 (48.260).

Di tengah-tengah mereka ada pasangan independen Dejan Ferdinansyah/Gloria Emanuelle Widjaja yang berada tepat di atas Rehan/Lisa, posisi ke-21 dengan 48.986 poin.

Padahal hanya 16 pasangan yang tampil di Olimpiade Paris. Selain itu, dua wakil senegara baru bisa berlaga jika mereka sama-sama ada di peringkat delapan besar.