All England Open 2024 - Masih Menangis, Gregoria Akui Legawa Terima Kekalahan Menyesakkan karena Insiden Jahat

By Nestri Y - Jumat, 15 Maret 2024 | 20:33 WIB
Tunggal putri Indonesia, Gregoria Mariska Tunjung, menangis di bahu sang pelatih Herli Djaenudin setelah kalah menyesakkan akibat insiden flash di perempat final All England Open 2024 di Utilita Arena Birmingham, Inggris, Jumat (15/3/2024). (TANGKAPAN LAYAR YOUTUBE @BWF TV)

"Di poin terakhir tadi, saat saya servis, ada flash kamera yang menyala di depan saya dan itu cukup mengganggu," jelas Gregoria.

"Saya refleks saja untuk menghentikan pertandingan, tapi sayangnya umpire memutuskan pertandingan selesai karena mungkin dia tidak melihat kejadiannya."

"Itu cukup mengganjal di hati saya," terang juara Kumamoto Masters 2023 itu.

Akibat kejadian itu, dia berencana untuk kembali menanyakan kepada pihak BWF terkait masalah seperti ini, yang tak jarang menimpa pemain-pemain lain pula.

Sering kali wasit telah memperingatkan para penonton di tribune untuk tidak menyalakan flash, tapi tetap saja masih ada yang bandel.

"Setelah ini, saya akan bertanya kepada umpire dan referee agar saya bisa mendapat jawaban yang jelas atas kejadian tadi."

"Terlepas dari itu, hasil sudah final dan saya harus terima," ucap Gregoria.

Sedangkan mengulas soal permainan, Gregoria mengakui bahwa kesalahan juga terletak pada dirinya yang terlalu banyak membuang kesempatan pada gim pertama.

Ini juga akan jadi catatan evaluasi karena Gregoria sudah sering terlambat panas di beberapa pertandingan penting.

"Ini menjadi catatan saya agar seharusnya saya bisa langsung in di gim pertama," ucap Gregoria.

"tertinggal begitu jauh dengan 11 poin beruntun hilang karena kebanyakan melakukan kesalahan sendiri, memang sangat merugikan," jelas Gregoria.

"Gim ketiga, saya sudah sempat unggul tapi Akane coba mengubah permainan dengan lebih bermain safe."

"Dia hanya menunggu saya menyerang lalu mencari celah untuk melakukan serangan balik dan itu membuat saya jadi ragu-ragu."

"Ini yang harus saya pelajari dari pemain-pemain yang peringkatnya di atas saya, bagaimana cara mereka mengubah pola di poin-poin kritis," kata dia.

Baca Juga: Hasil All England Open 2024 - Nestapa Dejan/Gloria, Zheng/Huang Habisi Nyawa Terakhir Ganda Campuran Indonesia