Playoff Liga Voli Korea - Antara Pujian dan Peringatan, Megawati Jadi Pemain yang Ingin Dimatikan Tim Legenda Korea

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Senin, 18 Maret 2024 | 19:27 WIB
Pebola voli Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi, hendak melepaskan spike ketika Daejeon JungKwanJang Red Sparks berhadapan Incheon Heungkuk Life Pink Spiders pada Liga Voli Korea 2023-2024. (KOVO.CO.KR)

Distribusi serangan Red Sparks yang variatif, salah satu pembeda musim ini, membuat peran Megawati dalam serangan tidak sebesar opposite asing lainnya walau tetap yang yang utama.

Namun, pemain asal Jember ini menjawabnya dengan efektivitas serangan yang baik hingga menempati ranking ke-4 (43,95 persen) di Liga Voli Korea musim ini.

Mega juga menembus lima besar dalam statistik ace (ke-2/0,25 per set), open attack (ke-4/42,21 persen), dan rear attack (ke-3/43,65 persen).

Bagian open attack paling menarik karena pemain mengeksekusi serangan dengan menghadapi barisan blok lawan secara langsung dalam skenario ini.

Artinya, serangan mereka lebih berpotensi untuk gagal. Akan tetapi, Mega justru menjadi salah satu eksekutor terbaik di Liga Voli Korea musim ini.

Bahkan jika menyaring para penyerang yang akan berlaga di playoff Liga Voli Korea, Mega cuma kalah dari opposite Suwon Hyundai E&C Hillstate, Laetitia Moma Bassoko (42,74 persen).

Wajar apabila Mega menjadi tantangan bagi middle blocker lawan. Salah satunya adalah Lee Ju-ah, pemain Pink Spiders yang akan menjadi lawan Red Sparks di babak playoff.

"Saya benar-benar ingin menghentikannya," kata Lee Ju-ah dalam konferensi pers jelang playoff Liga Voli Korea di Seoul, Korea, Senin (18/3/2024), dilansir dari Nocutnews.com.

"Dia (Mega) adalah pemain dengan teknik yang baik. Saya akan mempersiapkan diri dengan mempertimbangkan hal itu."

"Kehadiran pemain kuota Asia musim ini telah membawa aspek baru bagi V-League," tambah pemain timnas putri Korea tersebut.