Wasit di Indonesia Diyakini Bisa Ikuti Sistem Penilaian Wasit Seperti di Liga Inggris

By Mochamad Hary Prasetya - Minggu, 7 April 2024 | 21:20 WIB
Ilustrasi Liga 1 2021 (MUHAMMAD ALIF AZIZ MARDIANSYAH/BOLASPORT.COM)

BOLASPORT.COM - PSSI mengakhiri kursus refer (referee evaluation resource) system tahap kedua untuk para penilai wasit (referee assessor), kegiatan yang dirancang oleh Departemen Perwasitan PSSI itu telah berlangsung dari tanggal 31 Maret itu dihadiri oleh 32 peserta dan berakhir Sabtu (6/4/2024) di Jakarta.

Kegiatan ditutup langsung oleh Wakil Ketua Umum PSSI, Ratu Tisha Destria.

Refer system adalah suatu sistem baru yang menyediakan/memungkinkan saran pengembangan yang jelas dan konsisten, tren dan analisis kerja, area yang berkelanjutan/tertarget untuk pelatihan dan pengembangan individu dan kelompok ofisial pertandingan, secara online.

Oleh karena itu, skema penilaiannya adalah untuk menambah nilai dari penilai wasit, mendapatkan nilai bagi ofisial pertandingan, dan memperoleh nilai untuk semua kegiatan PSSI.

Manfaat dari sistem baru ini adalah menyediakan data kinerja berkualitas tinggi, membantu semua perangkat pertandingan untuk mencapai potensi maksimal mereka, menyediakan perangkat pengembangan pembelajaran mandiri bagi para ofisial pertandingan dan memungkinkan pembinaan yang produktif, menerapkan skema penilaian yang berdampak untuk menambah nilai nyata, menyediakan data kinerja yang bermakna bagi PSSI.

Pembahasan di hari pertama, antara lain adalah mengenai pemahaman tentang refer system, berbagai pengetahuan dan masalah teknis (untuk nanti laporannya dikirimkan ke Jeremy Kerner (Sports Fusion CEO) sebagai sosok di balik sistem ini.

Berikutnya, kegiatan ditutup dengan mereka menyimak rekaman pertandingan untuk selanjutnya memberikan masukan keseluruhan atas hasil penilaian penilai wasit di laga itu.

Baca Juga: Tiket Olimpiade 2024 Semakin Sempurna Apabila Timnas U-23 Indonesia Lolos

Kemudian di tutup dengan menganalisis kinerja perangkat pertandingan, poin kekuatan dan pengembangan yang dilakukan secara berkelompok.

Hari kedua, rangkaian kegiatannya pun hampir sama.