Olimpiade Musim Dingin 2018 yang digelar pada 9 Februari 2018 di Pyeongchang, Korea Selatan, diharapkan bisa menjadi penanda perdamaian dunia.
Hal ini diucapkan oleh Presiden Korea Selatan Moon Jae-in.
Hal ini diungkapkan Moon saat berbicara di pertemuan tahunan Komite Olimpiade Internasional yang digelar di Gangneung, daerah pesisir sekitar 230 km dari timur Seoul.
"Sekarang IOC dan Korea Selatan bersama-sama memulai Olimpiade Musim Dingin yang tenang dan aman seperti yang telah kita kerjakan bersama sebelumnya," ujar Moon Jae-in dikutip Bolasport.com dari Wartakota, Selasa, (6/2/2018).
Moon juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang telah menerima Korea Utara sebagai peserta olimpiade.
(Baca Juga: Selamat Jalan Grid Girls F1, Kini Sambutlah Era Grid Kids)
"Hari ini saya tidak bisa bicara yang lain kecuali rasa terima kasih saya kepada Presiden Thomas Bach dan anggota IOC lainnya atas semua yang telah mereka lakukan. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada anggota ICO dari Korea Utara Jang Ung," ujar Moon Jae-in.
Korea Utara bersedia hadir di Olimpiade Musim Dingin dan Paralimpiade Musim Dingin setelah kedua negara menggelar tiga pertemuan tertutup di lokasi aman.
Itu juga menjadi dialog pertama antara kedua negara yang telah membangun dinding yang dingin selama dua tahun.
"Sebulan atau dua bulan sebelumnya, banyak negara yang khawatir tentang keamanan di Olimpiade PyeongChang. Dan bagi banyak orang, partisipasi Korea Utara di PyeongChang dan bergabungnya Korea Utara dan Korea Selatan dalam satu tim untuk perdamaian selalu disangsikan," papar Moon.
Editor | : | Imadudin Adam |
Sumber | : | wartakota.tribunnews.com |
Komentar