Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Mengenal Richarlison, dari Ancaman Geng Narkoba hingga Menjadi Wonderkid Paling Dibicarakan di Inggris

By Putra Rusdi Kurniawan - Senin, 20 November 2017 | 16:08 WIB
Aksi penyerang Watford, Richarlison de Andrade (kiri), saat melepaskan tembakan ke gawang West Ham United dalam lanjutan Liga Inggris 2017-2018 di Stadion Vicarage Road, Watford, Inggris, pada Minggu (19/11/2017).
BEN STANSALL / AFP
Aksi penyerang Watford, Richarlison de Andrade (kiri), saat melepaskan tembakan ke gawang West Ham United dalam lanjutan Liga Inggris 2017-2018 di Stadion Vicarage Road, Watford, Inggris, pada Minggu (19/11/2017).

Pemain Watford, Richarlison menjadi buah bibir saat ini setelah mampu tampil apik di Liga Inggris, namun masa lalu pemain 20 tahun ini cukup memprihatinkan.

Pemain asal Brasil, Richarlison tampil menawan musim di bersama Watford dengan torehan lima gol dan tiga assist.

Terakhir Ricarlison berhasil mencetak satu gol saat Watford mengalahkan West Ham United 2-0 di pekan ke-12 Liga Inggris di Stadion Vicarage Stadion, Minggu (20/11/2017).

Namun dibalik penampilannya yang menawan musim ini di Liga Inggris, Richarlison memiliki masa kecil yang kelam karena berasal dari daerah kumuh di negara asalnya Brasil.

Dilansir BolaSport.com dari Daily Mail, pemain yang di transfer Watford dari Fluminense musim ini pada saat kecil kerap kali di harus ditodong pistol oleh geng narkoba.

Pada saat berusia 14 tahun, Richarlison yang sedang bermain sepak bola di kampung halaman di Nova Venecica di tenggara Brasil kerapa kali didatangi gang pengedar Narkoba yang kemudian menodongkan pistol ke keningnya karena dianggap melewati daerah terlarang.

"Pada saat itu saya sangat takut, karena kalau mereka menarik pelatuknya maka semuanya sudah berakhir. Dia mengatakan kepada kami bahwa jika dia menemukan kami lagi dia akan menembak saya dan teman-teman tanpa ampun," dilansir BolaSport.com dari Daily Mail.

(Baca juga: Cristiano Ronaldo Tak Berguna Saat Menyerang Maupun Bertahan)

Richarlison mengatakan bahwa para gang narkoba menganggap dirinya mencuri Narkoba padahal dirinya hanya bermain sepak bola bersama teman-temannya.

Meski memiliki pengalaman menakutkan namun pemain berusia 20 tahun ini sangat mencintai kampung halamannya Nova Venicica meski sang pemain juga tahu berbahayanya kota tersebut dengan penjualan narkoba dan senjata api.

Namun Richarlison enggan tergoda dengan penjualan narkoba dan lebih memilih bekerja dengan berjualan es krim.

"Mayoritas teman saya pergi untuk menjual narkoba di jalanan karena dari situ mereka menghasilkan banyak uang Tapi saya tahu itu salah, jadi saya menjual cokelat dan es krim serta mencuci mobil karena saya tahu itu pekerjaan yang tepat untuk membantu ibuku." 

"Teman-teman saya selalu mengatakan kepada saya, ayo kemarilah, jangan menjadi gadis kecil kemarilah dan merokok bersama kami lalu menjual narkoba bersama-sama, Anda bisa menghasilkan lebih banyak uang," ujar Richarlison.

Namun Richarlison tetap tidak terpengaruh dan mengungkapkan bahwa pelatihnya di tim junior yang juga bekerja di kepolisian yang selalu memberi saran untuknya agar tidak terjun ke dalam dunia kriminal.

(Baca juga: Gawat! Cristiano Ronaldo Berpeluang Hanya Cetak 4 Gol di Liga Spanyol Musim Ini)

Richarlison kemudian terus merajut mimpinya di sepak bola, namun hingga usia 17 tahun tidak ada yang mengambilnya dari tim lokal.

Barulah kemudian klub divisi dua, America Mineiro tertarik memberinya kontrak dan saat dikontrak itulah untuk pertama kalinya dirinya membeli sepatu sepakbola.

"Itu karena saya menandatangani kontrak resmi dan saya bisa membeli sepatu resmi pertama saya," ucap Ricahrlison.
"Sebelumnya saya biasa bermain dengan apa pun yang saya temukan, meminjam sepatu dari satu orang ke orang yang lain."

Sejak saat itu karir Richarlison berkembang cukup pesat dan kemudian hijrah ke klub besar Brasil Fluminense dan setelah menuju Liga Inggris.

Perjalanan karir Richarlison menunjukan bahwa sepakbola adalah harapan dan pembawa keajaiban.

Seorang pemuda yang dulunya hidup di daerah yang dekat dengan kriminalitas dan bahkan tak memiliki sepatu sepak bola untuk bermain sepak bola kini menjadi pemain muda paling dibicarakan di Liga Inggris.


Editor : Bagas Reza Murti
Sumber : Dailymail.co.uk

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
37
68
4
Juventus
37
68
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X