Wakil Presiden Juventus, Pavel Nedved, mengaku menantikan masa depan cerah timnya setelah sukses datangkan Cristiano Ronaldo dari Real Madrid.
Megabintang timnas Portugal, Cristiano Ronaldo benar-benar mencuri perhatian publik usai memutuskan hijrah dari Real Madrid menuju Juventus, di tengah perhelatan Piala Dunia 2018 masih berlangsung.
Cristiano Ronaldo, yang telah menginjak usia 33 tahun, bahkan sanggup membuat Juventus rela merogoh kocek hingga 112 juta euro untuk menebusnya.
Kedatangannya ke Turin pun disambut dengan gegap gempita oleh legenda Juventus yang kini menjabat sebagai wakil presiden, Pavel Nedved.
(Baca Juga: Ini Jawaban Pelatih PSG soal Niat Datangkan Jerome Boateng)
"Juventus telah mengambil satu langkah lebih maju daripada klub-klub besar lain di Eropa, yang telah diakui secara berkelanjutan," kata Pavel Nedved dilansir BolaSport.com dari laman Goal.
"Sementara keberhasilan kami membawa Cristiano Ronaldo adalah sesuatu yang luar biasa. Ini akan memberi kami lebih banyak keuntungan untuk masa depan, serta bagi seluruh sepak bola Italia," katanya menambahkan.
Benar saja, efek kehadiran kapten timnas Portugal ke klub beralias Bianconeri alias Si Hitam Putih langsung terasa pada aspek ekonomi.
(Baca Juga: FPL - Ahli Bola Mati Liga Inggris Ini Harus Kamu Miliki)
Media Inggris, The Independent melaporkan bahwa jersey pertama Cristiano Ronaldo berseragam Juventus sebanyak 520 ribu potong, ludes dalam 24 jam sejak dipampang di berbagai toko merchandise resmi klub, Rabu (18/7/2018).
Laporan yang sama pun menyatakan bahwa jersey Cristiano Ronaldo diketahui berharga 120 dolar Amerika atau senilai 1,7 juta rupiah per potongnya.
Artinya, penjualan jersey tersebut memberikan pendapatan kotor sebesar 62,4 juta dolar Amerika Serikat.
(Baca Juga: Pelatih Bayern Muenchen Benarkan Jerome Boateng Diminati PSG)
Di sisi lain pengalaman pemain berjulukan CR7 yang telah memenangkan lima kali Liga Champions disebut-sebut turut membuka harapan Si Nyonya Tua, guna kembali memenangi ajang paling prestisius se-anetero Eropa itu.
Pasalnya, sejak kali terakhir juara pada edisi 1996, Juventus tak pernah sanggup memenangi Liga Champions kembali.
Editor | : | Aditya Fahmi Nurwahid |
Sumber | : | Goal.com |
Komentar