Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Presiden Klub yang Hobi Ganti Pelatih dan Tega Ancam Potong Buah Zakar Pemainnya, Akhirnya Mundur

By Ardhianto Wahyu Indraputra - Sabtu, 24 November 2018 | 14:20 WIB
Presiden Palermo, Maurizio Zamparini.
YOUTUBE.COM/U. S. CITTA DI PALERMO
Presiden Palermo, Maurizio Zamparini.

Maurizio Zamparini untuk kedua kalinya memutuskan mundur sebagai Presiden Palermo pada Kamis (22/11/2018).

Dalam kalimat perpisahannya, Maurizio Zamparini secara sarkastik mengatakan bahwa dia lega bisa mengakhiri mimpi buruk Palermo selama ini.

"Saya sudah ditarik ke dalam lumpur oleh kota yang sudah saya beri segalanya," kata Zamparini dilansir BolaSport.com dari Football-Italia.

"Itu membuat saya merasa bahwa hari ketika menjual klub ini adalah yang terindah dalam hidup saya.

"Saya meninggalkan sebuah mimpi buruk, yang tidak ingin saya bicarakan lagi," sambungnya.

(Baca Juga: Maurizio Zamparini Sampai Ingin Menangis Setiap Paulo Dybala Tidak Dimainkan)

Presiden yang Ringan Tangan

Ya, jika berbicara Palermo setidaknya ada dua hal yang selalu menjadi sisi menarik dari klub asal Sisilia tersebut.

Selain dikenal sebagai penghasil pemain top dunia seperti Paulo Dybala dan Edinson Cavani, Palermo populer karena hobi gonta-ganti pelatih.

Kebiasaan Palermo yang doyan mengganti pelatih merupakan efek dari kebijakan Maurizio Zamparini, presiden yang memimpin mereka sejak 2002.

Sepanjang era kepemimpinan Zamparini, menurut data Transfermarkt, sudah terjadi 45 pergantian di kursi pelatih Palermo.

Di antara 45 proses naik dan lengser tersebut, tidak kurang dari 30 pelatih yang direkrut kemudian dipecat Zamparini sendiri.

Alasannya mulai karena tidak puas dengan hasil yang diperoleh hingga, yang cukup nyeleneh, kecewa lantaran sarannya tidak dituruti.

Menjelang tahun baru 2016, Zamparini sempat membuat resolusi tidak akan memecat pelatih sepanjang tahun itu.

Pada hari ke-11 di tahun 2016, pelatih Palermo Davide Ballardini dipecat setelah hanya menjabat selama dua bulan.

Sifat ringan tangan Zamparini tidak melulu soal memecat pelatih dengan sesuka hati.

Zamparini bahkan pernah mengancam akan memotong buah zakar pemainnya dan memakannya dengan salad karena tidak puas dengan performa mereka.

Tidak heran, jika Zamparini dijuluki sebagai si trigger happy alias pria yang tidak segan menghukum orang-orang yang membuatnya kesal.

(Baca Juga: Menista Agama Saat Bertanding, Tim Liga Italia Dapat Hukuman Penalti)

Jasa Zamparini Dibalas Aksi Boikot dari Tifosi

Zamparini sendiri bukannya tidak meninggalkan kesuksesan bagi Palermo. Dalam waktu dua tahun, dia mampu memandu Rosanero promosi ke Serie A.

Meskipun berkali-kali kehilangan pemain andalan mereka, sejak keberhasilan naik kasta utama itu, Palermo bertahan dalam waktu yang lama di Serie-A.

Palermo bahkan dibawanya mengalami salah satu masa terbaik mereka saat hampir saja lolos ke Liga Champions.

Di bawah besutan Delio Rossi (1 dari 3 pelatih yang bisa bertahan lebih dari setahun), Palermo finis di peringkat kelima Serie A 2009-2010.

Mereka hanya berjarak 2 poin dari Sampdoria di posisi keempat untuk masuk zona Liga Champions.

Tetapi momen itu menjadi anti klimask bagi Palermo. Semenjak meraih peringkat terbaik mereka, Palermo sudah dua kali terdegradasi.

Setelah musim lalu perjuangan mereka kembali ke Serie A terhenti pada babak play-off, Palermo tampil dominan dan menjadi kandidat juara Serie B musim ini.

Palermo untuk sementara menjadi pemuncak klasemen dari liga kasta kedua di Italia dengan keunggulan tiga poin dari pesaing terdekat.

Namun begitu, hasil bagus yang diraih tidak membuat desakan suporter agar Zamparini mundur berhenti mengalir.

(Baca Juga: Belajar Semangat Pantang Menyerah dari Klub Sepak Bola Terburuk)

Markas Palermo, Stadion Renzo Barbera, masih terlihat sepi karena aksi protes dari para tifosi yang gerah dengan kelakuan semena-mena Zamparini.

Zamparini yang sejak lama dikritik karena doyan mengganti pelatih klub, akhirnya merespons dengan menjual seluruh sahamnya di klub tersebut.

Dia sebenarnya sudah mencoba melakukannya pada tahun lalu, namun beberapa masalah membuat proses pergantian kepemilikan urung terwujud.

"Saya sudah memberikan banyak hal, tetapi jelas bahwa usaha saya tidak pernah dipahami," tutur Zamparini dalam perpisahannya.

"Saya adalah Friulian yang berlaku baik, di luar aturan-aturan Palermo yang Anda buat. Saya meninggalkan Palermo di posisi puncak, tetapi untuk ini Anda menyakiti saya.

"Membaca bahwa saya adalah orang yang cenderung melakukan kejahatan membuat hati saya penuh dengan kesedihan mendalam," tutup pria berusia 77 tahun itu.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Ardhianto Wahyu Indraputra
Sumber : transfermarkt.com, football-italia.net, FoxSports.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
33
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
West Ham
35
49
9
Chelsea
33
48
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Barcelona
33
73
3
Girona
33
71
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
33
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
33
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X