Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

5 Alasan Mengapa Real Madrid Layak Takut kepada Liverpool

By Taufan Bara Mukti - Sabtu, 26 Mei 2018 | 17:08 WIB
 Pemain Liverpool FC, Mohamed Salah, merayakan golnya ke gawang Brighton & Hove Albion dalam laga Liga Inggris di Stadion Anfield, Liverpool pada 13 Mei 2018.
PAUL ELLIS/AFP
Pemain Liverpool FC, Mohamed Salah, merayakan golnya ke gawang Brighton & Hove Albion dalam laga Liga Inggris di Stadion Anfield, Liverpool pada 13 Mei 2018.

Liverpool dan Real Madrid saling berhadapan pada partai final Liga Champions, Minggu (27/5/2018) dini hari WIB.

Pada partai final tersebut, Real Madrid lebih diunggulkan daripada Liverpool.

Pasalnya, tim asal Spanyol itu telah kenyang pengalaman di Liga Champions.

Dalam tiga edisi Liga Champions terakhir, Real Madrid selalu lolos ke partai final.

(Baca Juga: Jadwal Lengkap Piala Dunia 2018, Awal dan Akhir di Moskwa)

Bahkan, dua di antaranya berujung dengan gelar juara bagi Real Madrid.

Dalam final kali ini Real Madrid berpeluang melengkapi hat-trick trofi Liga Champions mereka.

Akan tetapi, Liverpool bukan tim yang bisa dianggap enteng.

Mereka punya trio Firmansah (Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah) yang tampil subur di Liga Champions.

(Baca Juga: Jadwal Final Liga Champions 2018 - Real Madrid Vs Liverpool FC)

Firmansah telah sumbangkan 29 gol dari total 40 gol Liverpool di Liga Champions.

Torehan gol ketiganya bahkan hanya terpaut satu gol dari Real Madrid secara keseluruhan.

Selain itu, ada lagi faktor yang membuat Real Madrid layak mewaspadai Liverpool.

Dilansir BolaSport.com dari Four Four Two, berikut lima alasan mengapa Real Madrid harus takut kepada Liverpool:

1. Mo Salah vs Marcelo


Bek sayap Real Madrid, Marcelo, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Bayern Muenchen pada laga leg pertama semifinal Liga Champions di Allianz Arena, Rabu (25/4/2018) waktu setempat.(GUENTER SCHIFFMANN / AFP)

Kedua pemain ini akan kerap bertemu sepanjang pertandingan ini.

Sebab, Mohamed Salah yang berposisi winger kanan di Liverpool akan mengubrak-abrik lini kiri Real Madrid yang dijaga Marcelo.

Celakanya bagi Madrid, Marcelo membuktikan bahwa dirinya kerap terlambat turun usai melakukan overlap membantu penyerangan.

Gol Joshua Kimmich pada leg pertama semifinal Liga Champions melawan Bayern Muenchen menjadi buktinya.

Kala itu, Kimmich melakukan akselerasi di sektor kanan yang kosong akibat ditinggal Marcelo maju ke depan.

Kelemahan Marcelo itu bisa menjadi bumerang bagi Real Madrid apabila Mohamed Salah dibiarkan sendirian mengisi posisi yang melompong di sektor sayap.

2. Kecongkakan Real Madrid


Megabintang Real Madrid, Cristiano Ronaldo, merayakan golnya dalam laga leg kedua perempat final Liga Champions kontra Juventus di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid, Spanyol pada 11 April 2018.(JAVIER SORIANO/AFP)

Real Madrid menyongsong final Liga Champions musim ini dengan kepercayaan diri yang tinggi.

Maklum, Los Blancos telah dua kali beruntun meraih gelar Liga Champions.

Sebaliknya, Liverpool baru pertama tampil di final Liga Champions sejak 11 tahun terakhir.

Kepercayaan diri berlebih pun terlihat dari pemberitaan media-media Spanyol.

El Pais misalnya, Real Madrid disebut akan melakoni laga final termudah kala melawan Liverpool musim ini.

El Mundo juga mengatakan bahwa Liverpool akan luluh lantak oleh para penyerang Real Madrid.

3. Si Muda vs Si Tua


Manajer Liverpool FC, Juergen Klopp (kiri), berbincang dengan Trent Alexander-Arnold seusai laga Liga Inggris kontra Swansea City di Stadion Anfield, Liverpool, pada 26 Desember 2017. ( PAUL ELLIS/AFP )

Liverpool yang kurang berpengalaman di Liga Champions bisa dianggap sebagai sebuah kekurangan.

Akan tetapi, skuat The Reds saat ini lebih muda dan bertenaga dibandingkan skuat Real Madrid.

Di Real Madrid, ada beberapa pemain senior seperti Sergio Ramos (32 tahun), Marcelo (30), Luka Modric (32), dan Cristiano Ronaldo (33).

Sementara di Liverpool, hanya James Milner (32) yang terbilang pemain senior.

Pelatih Liverpool Juergen Klopp juga menyebut kemampuan tim mudanya mampu mengalahkan Real Madrid dengan segudang pengalaman.

"Mereka punya pengalaman, itu fakta. Pengalaman penting dalam hidup, namun itu bukan satu-satunya hal yang penting," kata Klopp seperti dilansir BolaSport.com dari Four Four Two.

"Anda bisa menyaingi pengalaman dengan gairah, semangat, dan etos kerja. Itulah mengapa saya suka sepak bola," tutur dia lagi.

(Baca Juga: 5 Pelari Cepat di Liga Champions Musim Ini, Salah Satunya Mimpi Buruk Barcelona!)

4. Faktor Roberto Firmino


Penyerang Liverpool, Roberto Firmino, melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang West Ham United pada laga lanjutan Liga Inggris di Stadion Anfield, Sabtu (24/2/2018) malam WIB. ( OLI SCARFF / AFP )

Roberto Firmino tampil istimewa musim ini bersama Liverpool.

Dia telah mencetak 27 gol dan 17 assist di semua kompetisi. 11 gol di antaranya diciptakan Firmino di Liga Champions musim ini.

Jika Mohamed Salah bertugas mengeksploitasi Marcelo di posisi sayap, Firmino lebih bertugas mencecar Raphael Varane di pos bek tengah.

Maklum, Varane disebut sebagai bek yang kurang konsisten dan tak memiliki kecepatan.

Dengan kebiasaan Firmino yang turun ke lini tengah menciptakan ruang terbuka di posisi penyerang.

Real Madrid harus memutuskan siapa yang bertugas mengikuti Firmino dan semakin membuka pertahanan, atau menunggu di garis pertahanan.

5. Kesempatan emas bagi Liverpool


Pelatih Liverpool FC, Juergen Klopp, bertepuk tangan untuk suporter seusai laga leg kedua semifinal Liga Champions kontra AS Roma di Stadion Olimpico, Roma, Italia pada 2 Mei 2018. ( PAUL ELLIS/AFP )

Seluruh pemain Liverpool agaknya sadar bahwa partai final ini sulit untuk mereka ulangi musim depan.

Karena itu, sebelum semuanya terlambat, Liverpool bisa memanfaatkan momentum ini untuk meraih gelar juara.

"Kami memiliki kesempatan terbesar dalam hidup kami. Untuk beberapa bahkan ini bisa jadi yang terakhir," ucap Dejan Lovren, bek Liverpool.

Liverpool memiliki modal bagus dari segi kekompakan tim.

Meski Mo Salah menjadi pemain yang mencetak paling banyak gol untuk Liverpool, namun pemain lain tak menunjukkan rasa iri atau cemburu.

Tampilnya Liverpool di final Liga Champions musim ini sudah diprediksi Juergen Klopp sejak mengalami kegagalan di final Liga Europa dua tahun lalu.

"Ini hanya permulaan bagi kami. Kami akan memainkan partai final yang lebih banyak ke depannya," tutur Klopp.


Editor : Taufan Bara Mukti
Sumber : FourFourTwo.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
37
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
37
57
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X