Semenjak ditunjuk PSSI menjadi arsitek timnas Indonesia dan timnas U-23 Indonesia, Luis Milla telah melakoni pertandingan sebanyak 18 kali.
Dari total 53 pemain yang pernah mendapat panggilan timnas Indonesia maupun timnas U-23 Indonesia, Septian David Maulana sukses mencatatkan penampilan terbanyak.
Dari 18 pertandingan dua timnas Indonesia itu, Septian mencatatkan penampilan sebanyak 16 kali.
(Baca Juga: Persib Gaet Striker Paling Mematikan Di Liga Malaysia Sekaligus Bomber Andalan Mario Gomez Musim Lalu )
Secara keseluruhan, Septian telah tampil sebagai starter sebanyak 13 kali dari 16 pertandingannya selama diasuh oleh Luis Milla.
Ia tercatat hanya absen sebanyak dua kali, yakni saat timnas Indonesia bertanding melawan Myanmar pada 21 Maret 2017 dan kala bersua Fiji Sabtu (2/09/2017).
Total enam gol dan tiga assist telah disumbangkan oleh pemain yang berseragam Mitra Kutai Kartanegaraa pada musim 2017 ini.
Angka ini terbilang yang paling tinggi di antara semua pemain yang pernah dipanggil oleh Luis Milla, selama menukangi timnas Indonesia dan timnas U-23 pada 2017.
Tak heran apabila pemain asal Semarang ini menjadi pilihan Luis Milla selama menangani timnas Indonesia.
Selama berseragam timnas, Septian telah melakukan upaya tembakan sebanyak 35 kali dan 20 di antaranya mengarah ke gawang lawan.
Catatan ini menjadikan Septian sebagai satu-satunya pemain timnas yang telah menciptakan tembakan ke gawang sejumlah dua digit angka.
(Baca Juga: Rumor Tranasfer Terpanas! Persib Bandung Gaet Eks Anak Asuh Mario Gomez Saat Latih JDT Di Liga Malaysia)
Septian juga tercatat telah menciptakan peluang sebanyak 13 kali, yang merupakan angka tertinggi ketiga setelah Febri Hariyadi (17) dan Evan Dimas Darmono (14).
Saat dilatih Luis Milla, Septian selalu menjalani peran sebagai second striker saat pelatih asal Spanyol tersebut menggunakan formasi 4-2-3-1.
Bahkan pada SEA Games 2017, lima laga skuat muda Garuda semua memakai jasa Septian sebagai starter.
Dia satu-satunya pemain yang selalu main pada laga sepak bola pesta olahraga Asia Tenggara itu.
| Editor | : | Estu Santoso |
| Sumber | : | PSSI.org |
Komentar