Bergabungnya Egy Maulana Vikri bersama klub Polandia, Lechia Gdansk bukanlah cerita manis pertama pemain Indonesia yang menjalani karier di Eropa.
Sejumlah talenta-talenta muda Indonesia pernah bersinar saat masih muda.
Kebanyakan dari pemain ini digadang-gadang bakal menjadi masa depan sepak Indonesia di masa mendatang.
(Baca Juga: Kontraknya Berakhir Usai Asian Games 2018, Nasib Luis Milla Terancam)
Namun, tak jarang kiprahnya malah melempem usai merasakan atmosfer sepak bola di Benua Biru.
Berikut tiga pemain Indonesia yang gagal bersinar usai bermain di Eropa:
Sejak kecil di usia delapan tahun, Arthur telah menarik perhatian pencari bakat klub Manchester United.
Namun, keluarga Arthur memilih untuk mengejar pendidikan terlebih dahulu.
Arthur Irawan telah merasakan atmosfer sepak bola Spanyol sejak remaja.
Ia tercatat pernah menimba ilmu di dua klub Spanyol, yakni Espanyol B dan Malaga B.
(Baca Juga: Pemain Inilah yang Kepergiannya Paling Membuat Persipura Jayapura Merana)
Pada tahun 2014, pemain berusia 25 tahun ini memutuskan untuk berkarier di Liga Belgia.
Ia memilih Waasland-Beveren sebagai pelabuhan barunya.
Namun, Arthur harus mengakhiri musim lebih cepat usai mendapatkan cedera pinggulpada 2016.
Ia harus menjalani operasi pinggul yang membuatnya tak bisa melanjutkan sisa kompetisi Liga Belgia musim 2016.
Kini, Arthur memilih Persebaya Surbaya yang telah promosi ke Liga 1 musim ini.
2. Yandi Sofyan
Yandi Sofyan merupakan jebolan dari Sociedad Anonima Devortiva (SAD) Indonesia.
Selama tiga tahun dari 2008 hingga 2011, Yandi berlatih bersama SAD Indonesia.
Yandi Soyan adalah adik dari legenda Persib Bandung yang kini telah pensiun dari dunia kulit bundar, Zaenal Arif.
Sempat memutuskan untuk berlabuh ke Arema Cronus di musim 2014 selama enam bulan, Yandi Sofyan lantas memutuskan untuk merasakan atmosfer sepak bola Australia bersama Brisbane Roar.
(Baca Juga: Kontraknya Berakhir Usai Asian Games 2018, Nasib Luis Milla Terancam)
Kariernya di negeri Kanguru hanya berlangsung selama semusim.
Ia kemudian resmi dipinang Persib Bandung di medio 2015.
Saat ini, pemain yang pernah menimba ilmu di klub Belanda CS Vise selama media 2011 hingga 2013 ini bagian dari skuat Bali United.
Namun, perjalanan pemain berusia 25 tahun ini bersama skuat Serdadu Tridatu ini tak berjalan mulus.
Ia belum mampu menunjukkan performa terbaiknya, alhasil lebih sering duduk di bangku cadangan.
3. Syamsir Alam
Nama Syamsir alam sempat disebut-sebut sebagai calon bintang masa depan Indonesia dan dijuluki sebagai penerus Bambang Pamungkas.
Syamsir tercatat pernah membela timnas Indonesia di berbagai level umur.
(Baca Juga: Gol Indah Stefano Lilipaly ke Gawang FLC Thanh Hoa Panen Pengakuan dari Publik Sepak Bola Asia)
Namanya pernah naik ke permukaan saat dirinya bersinar bersama timnas U-19 Indonesia di ajang kualifikasi Piala Asia U-19 2009.
Kiprahnya bersama tim SAD Indonesia di kompetisi Liga U-17 Quinta Division 2008 tak bisa dianggap remeh.
Syamsir alam tercatat sebagai top scorer di ajang tersebut dengan raihan 15 gol dari 29 pertandingan yang dijalani.
Selain itu, pemain kelahiran 6 Juli 1992 ini tercatat pernah mengenyam beberapa klub di luar negeri seperti Penarol (Uruguay), CS Vise (Belgia) hingga DC United (Amerika Serikat).
Namun, saat masuk ke level senior kancah sepak bola Indonesia, karier Syamsir menemui jalan yang terjal.
Mulai dari Sriwijaya FC, Pelita Bandung Raya, hingga Persiba Balikpapan, dia hanya menjadi penghangat bangku cadangan.
(Baca Juga: Pemain Inilah yang Kepergiannya Paling Membuat Persipura Jayapura Merana)
Menurut Syamsir, penyebab kehancuran karier profesionalnya dimulai pada 2013.
Saat itu, ia mendapat panggilan memperkuat Indonesia All Star untuk laga kontra Chelsea.
Namun, kini Syamsir memilih banting setir dari dunia sepak bola dan beralih di dunia entertainment.
Pria berusia 25 tahun ini menjadi salah satu host acara adventure atau petualangan di salah satu program televisi.
Editor | : | Ferril Dennys Sitorus |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar