Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Pelatih Mauritius Beri Jawaban Lucu Ketika Dimintai Saran untuk Perbaikan Sepak Bola Indonesia

By Nina Andrianti Loasana - Rabu, 12 September 2018 | 12:42 WIB
Pelatih Mauritius, Francisco Filho saat mengamati sebuah pertandingan
facebook.com/MRUFOOTBALL
Pelatih Mauritius, Francisco Filho saat mengamati sebuah pertandingan


Pelatih timnas Mauritius, Francisco Filho Joaquim, memberikan pernyataan kepada media selepas timnya takluk dari timnas Indonesia dengan skor 0-1 pada laga uji coba di Stadion Wibawa Mukti, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (11/9/2018).(MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM)

"Jika kalian bertanya apa yang perlu dibenahi dari sepak bola Indonesia, bagaimana dengan Mauritius?" tuturnya berseloroh.

Sepak bola lokal di Mauritius tak selalu memberikan dampak positif, bahkan di luar negara tersebut sepak bola Mauritius lebih dikenal karena hal-hal negatif.

Klub di Mauritius berkembang bersama dengan perbedaan etnis dan agama di sana.

(Baca juga: Pembuktian dan Pembalasan Dendam Andre Silva kepada Italia)

Hal ini menjadikan persaingan sepak bola lokal sangat panas dengan isu-isu etnis dan agama yang selalu ada di luar pertandingan. Puncaknya adalah pada tahun 23 Mei 1999.
Akhir kontroversial dari laga Fire Brigade yang menang atas juara Liga Mauritius, Scouts Club, membuat kerusuhan antar-suporter pecah.

Ratusan fan Scouts mengamuk, membakar lahan pertanian, menyerang mobil polisi, bahkan melempar bom molotov ke dalam kasino dalam kerusuhan yang terjadi hingga tiga hari lamanya.

Tujuh orang dilaporkan terbakar hidup-hidup karena bom tersebut. Dua dari tujuh orang yang meninggal adalah anak-anak.

"Sepak bola terhenti selama delapan bulan dan pemerintah kemudian melarang klub bola jadi representasi etnis-etnis yang ada di Mauritius," ujar Yasine Mohabuth, seorang jurnalis lokal.

Kini klub didirikan atas asal daerah, bukan lagi untuk jadi representasi agama maupun etnis.

Meski hal ini membuat kerusuhan bisa ditekan, akan tetapi hal itu juga sekaligus menghilangkan sejarah rivalitas yang membuat fan enggan menonton sepak bola lokal.

Di sana, stadion kebanyakan berkapasitas tak sampai 5.000 penonton. Hanya Stadion Anjalay yang memiliki kapasitas 18 ribu orang.

Tim nasional kebanyakan memainkan laga di Stade George V dengan kapasitas 6.200 penonton dengan Stadion Anjalay hanya untuk laga-laga penting saja.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Apakah Egy akan bergabung ke timnas u-19? Ataukah ia akan tetap menimba ilmu di Polandia untuk sementara waktu? #egymaulanavikri

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Nina Andrianti Loasana
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X