Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

2 Eks Pemain Timnas Indonesia Buka Suara soal Dinamika Pelatih Asing

By Jumat, 12 Oktober 2018 | 07:14 WIB
Mantan pemain timnas Indonesia, Charis Yulianto.
HERKA YANIS PANGARIBOWO/BOLA
Mantan pemain timnas Indonesia, Charis Yulianto.

Ruang ganti pemain selalu luput dari pantauan, khususnya di sepak bola Indonesia. Tidak ada yang tahu apa saja yang terjadi di sana.

Penulis: Ferry Tri Adi

Menurut penelusuran BOLA, bahkan pendekatan yang dilakukan antara pelatih asing dan lokal berbeda di Indonesia.

Charis Yulianto, mantan pemain timnas 2004-2007, menyebut bahwa sebetulnya kondisi ruang ganti tergantung pelatihnya sendiri.

Charis berujar bahwa tidak ada perbedaan signifikan dari cara memotivasi antara pelatih asing dan lokal ketika ia masih berbaju timnas.

“Begitu juga soal pemahaman strategi dan taktik. Waktu masih menjadi pemain, memang saya tidak mengalami adanya pelatih yang diintervensi, baik lokal maupun asing. Sementara pada era saya, yang namanya pemain bintang juga menaruh respek terhadap pelatih,” kata Charis.

(Baca Juga: Wawancara Bima Sakti: Saya Bersedia Jadi Pelatih Timnas Senior)

Pelatih Borneo U-19 itu menggarisbawahi kalau pemain lebih melihat kualitas melatih dan disiplin.

Dua hal itu menjadi kunci jika ingin ruang ganti tetap harmonis.

"Selama saya menjadi pemain timnas, saya hormat kepada semua pelatih yang menangani Merah-Putih. Saya pribadi lebih melihat soal kualitas kepelatihan. Biasanya memang pelatih asing lebih disiplin. Mereka lebih tegas. Memang ada beberapa pemain yang punya pikiran untuk tidak respek kepada pelatih," katanya.

"Selama pelatih adil dalam pemilihan pemain, respek akan datang dengan sendirinya. Peraturan berlaku untuk semuanya, tanpa terkecuali. Pelatih tegas pasti menuai respek. Biasanya mungkin, pemain yang selalu dicadangkan punya kecenderungan mengumpat alias tidak menaruh respek kepada pelatih,” ujar Charis.

Ketegasan juga menjadi hal yang ditekankan Zulkifli Syukur.

Pemain yang sempat membela timnas pada 2010-2014 itu lebih nyaman dengan pelatih asing. Selain ketegasan, Zulkifli menggarisbawahi soal keadilan.

“Saya jujur lebih suka pelatih asing. Mereka lebih disiplin dan tegas dalam menerapkan aturan. Mereka juga adil dalam pemilihan pemain. Semua pemain dilihat dari performa bukan nama besar,” ujar Zulkifli.

Bek kanan 34 tahun itu juga menyebut pelatih lokal kerap kali diintervensi manajemen dan kurang adil dalam memilih pemain.

“Kebiasaan pelatih lokal itu mudah diintervensi. Misal saja dalam susunan starting eleven. Seharusnya itu hanya area pelatih. Namun, masih saja saya temui kalau pelatih kudu mendapat persetujuan dari manajemen dalam menyusun pemain starter," katanya.


Bek timnas Indonesia, Zulkifli Syukur, melakukan lempara ke dalam pada laga uji coba melawan Palestina di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Senin (22/8/2011).(DOK. BOLA/PEKSI CAHYO)

"Publik tidak tahu kalau sering kali pelatih dan manajemen tak sejalan. Padahal, pemilihan pemain sepenuhnya wewenang pelatih. Mereka juga tahu kalau sorotan mengarah ke pelatih soal baik atau buruknya tim. Namun, kenapa mereka masih saja diintervensi?” kata Zulkifli.

Tak cuma itu, Zulkifli menilai kalau pelatih asing lebih bertanggung jawab.

“Pelatih asing tanggung jawab akan performa tim. Karena mereka tidak diintervensi, mereka pasang badan. Mereka tidak ingin pemainnya dikritik. Mereka mampu menjaga tim tetap harmonis meski menjadi incaran banyak orang. Pelatih asing juga tidak tebang pilih," ucap Zulkifli lagi.

(Baca Juga: Saat Indonesia Masih Menunggu Luis Milla, Laos Pakai Pelatih Singapura di Piala AFF 2018)

"Misal saja, mentang-mentang pemain bintang, bisa seenaknya saja latihan. Kalau pelatih asing pasti sudah dicoret yang seperti itu. Pelatih asing selalu melihat dari performa latihan. Mereka tidak peduli pemain bintang, senior, atau junior. Kalau bagus mereka bilang bagus, kalau jelek dibilang jelek,” tutur Zulkifli.

*Tulisan ini dimuat di Tabloid BOLA edisi 2911, terbit Selasa (9/10/2018).


Editor : Kautsar Restu Yuda
Sumber : Tabloid BOLA

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
37
88
2
Arsenal
37
86
3
Liverpool
37
79
4
Aston Villa
37
68
5
Tottenham
37
63
6
Chelsea
37
60
7
Newcastle
37
57
8
Man United
37
57
9
West Ham
37
52
10
Brighton
37
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Inter
36
92
2
Milan
36
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
35
63
6
Roma
36
60
7
Lazio
36
59
8
Fiorentina
36
54
9
Napoli
37
52
10
Torino
36
50
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X