Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Terima Kasih, Timnas Indonesia, Bima Sakti Harus Tanam Keyakinan seperti Keisuke Honda

By Taufik Batubara - Rabu, 21 November 2018 | 21:26 WIB
Keisuke Honda melatih Kamboja untuk Piala AFF 2018 dengan modal keyakinan tinggi.
AFFSUZUKICUP.COM
Keisuke Honda melatih Kamboja untuk Piala AFF 2018 dengan modal keyakinan tinggi.

Nasib Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 mirip dengan Kamboja.

Timnas Kamboja lebih dulu tersingkir dari ajang sepak bola Piala AFF 2018 itu ketika memainkan 3 laga.

Kamboja dipastikan tersingkir setelah Myanmar dan Vietnam bermain imbang 0-0 pada 20 November 2018, karena tak mungkin lagi bisa melebihi jumlah poin kedua tim kuat itu.

Perlu diketahui, bersama Laos, Kamboja merupakan tim lemah di Grup A karena bersaing dengan Myanmar, Vietnam, dan Malaysia.

BACA JUGA:

Kamboja tak terlalu gundah-gulana menerima kegagalan itu.

Apalagi, dalam tujuh kali penampilannya di Piala AFF, Kamboja selalu terhenti di penyisihan grup.

Namun, bagi Timnas Indonesia, kegagalan kali ini sangat menyesakkan dada.

Bayangan ketakutan pada hasil imbang Timnas Filipina kontra Timnas Thailand akhirnya menjadi kenyataan.

Duel Filipina dan Thailand di Stadion Panaad, Bacolod, Rabu (21/11/2018) malam WIB, berakhir 1-1.

Dengan begitu, Filipina dan Thailand sama-sama mengumpulkan nilai 7.

No Tim M M I K MG KG SG P
1
 Thailand
3 2 1 0 12 3 +9 7
2
 Filipina
3 2 1 0 5 3 +2 7
3
 Singapura
3 2 0 1 7 2 +5 6
4
 Indonesia
3 1 0 2 5 6 −1 3
5
 Timor Leste
4 0 0 4 4 19 −15 0

Artinya, senasib dengan Kamboja, Timnas Indonesia tersingkir karena tak bisa menyamai, apalagi melebihi nilai Filipina dan Thailand.

Nilai atau poin maksimal yang bisa dikumpulkan Timnas Indonesia adalah 6, itu pun jika menang atas Filipina pada laga terakhirnya.

Timnas Indonesia akan menjamu Filipina di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (25/11/2018) pukul 19.00 WIB.

Duel pamungkas Timnas Indonesia itu kini hambar lebih dini.

Harapan sekaligus tekanan terhadap Timnas Indonesia memang sangat kuat di Piala AFF 2018 ini.

Timnas Indonesia ditargetkan juara di ajang sepak bola Asia Tenggara ini setelah selalu gagal hingga partisipasinya yang ke-12.

Timnas Indonesia terhenti di posisi runner-up sampai 5 kali, yakni tahun 2000, 2002, 2004, 2010, dan 2016.

Pada edisi terakhir, Piala AFF 2016, Timnas Indonesia dikalahkan Thailand di final dengan skor agregat 3-2 (Indonesia 2-1 Thailand, Thailand 2-0 Indonesia).

Sebagai pelatih, Bima Sakti Tukiman memang harus memikul tanggung jawab sangat berat atas kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 ini.

Namun, Bima Sakti tak bisa sepenuhnya disalahkan karena dia ditunjuk menjadi pelatih oleh PSSI dalam waktu singkat setelah gagal menggaet kembali Luis Milla.  

Yang perlu dilakukan Bima Sakti sekarang adalah tetap dengan kepala tegak bersama para pemain Timnas Indonesia demi meraih kebanggaan yang mungkin masih tersisa di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, saat menjamu Filipina.

Ada satu hal yang barangkali bisa ditiru Bima Sakti dari Keisuke Honda, maestro muda Kamboja saat ini.

Keisuke Honda baru berusia 32 tahun, lebih muda 10 tahun dari Bima Sakti.

Namun, bintang Jepang yang pernah bersinar di Eropa itu berani memancarkan keyakinan kepada para rakyat Kamboja, khususnya timnas mereka.

Ketika dipercaya menjadi pelatih Timnas Kamboja pada Agustus 2018, padahal masih berstatus pemain Melbourne Victory, Keisuke Honda menjanjikan perubahan di tengah harapan yang terbarukan.

Di Piala AFF 2018, melalui kemenangan 3-1 atas Laos, Selasa (20/11/2018), tampaknya Keisuke Honda memenuhi janjinya.

Gol-gol dari Chan Vathanaka, Prak Mony Udom, dan Keo Sokpheng memberi Kamboja kemenangan pertama dalam turnamen itu sejak 2002, yang langsung membawa para penggemar di Stadion Olimpiade, Phnom Penh ke euforia mendadak.

Para Pejuang Angkor (The Angkor Warriors) memang telah tersingkir dari pertempuran, tapi ada banyak hal positif yang dapat dipetik dari penampilan mereka di Piala AFF 2018.

Keisuke Honda berpendapat, para pemain Kamboja tak boleh berkutat pada masa lalu, tetapi harus terus berusaha mencari cara meningkatkan diri, termasuk dalam perjalanan ke Vietnam untuk melakoni laga terakhir Piala AFF 2018, Sabtu (24/11/2018).

"Saya bangga kepada para pemain, tapi tak ingin bangga atau sedih hanya berdasarkan hasil," ucap Keisuke Honda, sebagaimana dikutip BolaSport.com dari AFFSuzuki.com.

"Saya ingin tetap mengaitkan hasil itu untuk perbaikan tim, karena saya merasa kami bermain baik dalam beberapa pertandingan terakhir, meski tak menang."

Mantan gelandang AC Milan itu menambahkan, "Saya sudah beri tahu para pemain usai pertandingan itu (melawan Laos) bahwa ini adalah proses, jadi mari kita lanjutkan ke langkah berikutnya."

"Sekarang ada pertandingan penting kontra Vietnam, mereka memiliki skill dan kemampuan, jadi kami wajib mempersiapkan diri sebaik-baiknya."

Pria yang ikut mengantarkan Jepang menjuarai Piala Asia 2011 itu melihat ada masa depan yang cerah bagi sepak bola Kamboja, tapi ada proses yang butuh waktu.

"Kami perlu waktu, ini baru awal."

"Saya telah melihat bakat muda di sini, tapi tak ada budaya sepak bola seperti di Eropa."

"Jadi, sekarang saya coba meningkatkan standar mereka dan mengubah pola pikirnya," tegas Keisuke Honda.

Menurut Keisuke Honda, kekurangan di persepakbolaan Kamboja itu adalah hal-hal mendasar.

Anak-anak Kamboja itu dibesarkan di lingkungan berbeda, bermain dengan taktik dan standar berbeda.

"Saya ingin meniupkan semangat kepada para pemain Kamboja."

"Ketika menandatangani kontrak pelatih, saya berjanji untuk terlibat maksimal, memberikan segalanya, dan menggunakan pengalaman saya untuk membantu sepak bola Kamboja tumbuh di masa depan," ungkap Keisuke Honda.

Meski kalah dari Malaysia dan Myanmar pada awal turnamen Piala AFF 2018 ini, suasana di kamp Kamboja tetap gembira, Keisuke Honda pun ikut senang dan berterima kasih untuk itu.

Di Indonesia, Bima Sakti belum kehilangan momentum untuk memancarkan keyakinan kepada para pemain Timnas Indonesia.

Kegagalan Timnas Indonesia di Piala AFF 2018 ini adalah buah mentah yang harus dipungut.

Terima kasih, Timnas Indonesia.


Editor : Taufik Batubara
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
35
80
2
Man City
34
79
3
Liverpool
35
75
4
Aston Villa
35
67
5
Tottenham
33
60
6
Man United
34
54
7
Newcastle
34
53
8
West Ham
35
49
9
Chelsea
33
48
10
Bournemouth
35
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
33
84
2
Girona
33
71
3
Barcelona
32
70
4
Atlético Madrid
33
64
5
Athletic Club
33
58
6
Real Sociedad
33
51
7
Real Betis
33
49
8
Valencia
32
47
9
Villarreal
33
45
10
Getafe
33
43
Klub
D
P
1
Inter
34
89
2
Milan
34
70
3
Juventus
34
65
4
Bologna
34
63
5
Roma
34
59
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
34
55
8
Fiorentina
33
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
34
46
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X