Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Piala Presiden, Jokowi, dan Kegilaan Sepak Bola Maruarar Sirait

By Segaf Abdullah - Kamis, 8 Februari 2018 | 21:52 WIB
Ketua Steering Commitee [SC] Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait, menyaksikan laga babak 8 Besar Piala Presiden 2018 antara Mitra Kukar melawan Persija Jakarta di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (04/02/2018) sore.
SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM
Ketua Steering Commitee [SC] Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait, menyaksikan laga babak 8 Besar Piala Presiden 2018 antara Mitra Kukar melawan Persija Jakarta di Stadion Manahan Solo, Jawa Tengah, Minggu (04/02/2018) sore.

Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait bercerita bagaimana seluk beluk turnamen pramusim tersebut hingga kegilaan dia sebagai politisi dengan sepak bola.

Piala Presiden 2018 merupakan turnamen pemanasan edisi ketiga.

Pertama, ajang ini digelar untuk mengisi kekosongan kompetisi saat PSSI disanksi FIFA pada 2015.

Lantaran mendapat antusiasme yang baik dari segala pemangku kepentingan, Piala Presiden digelar reguler.

(Baca juga: Darius Sinathrya Sentil Tren Komentator Sepak Bola Indonesia)

Lalu, apa yang diinginkan Ara, sapaan Maurar Siarait, dari pergelaran Piala Presiden dan seperti apa klaim-nya sebagai orang yang "agak" gila dengan sepak bola.

Berikut sekelumit wawancara BolaSport.com dengan Maruarar Sirait:

Apa yang membuat Piala Presiden berlangsung rutin?

Turnamen ini diawali dari visi dan misi Presiden Jokowi.

Bagaimana membuat sepak bola Indonesia transparan terutama soal keuangan.

Dari diskusi pada 2015, kami sepakati bahwa turnamen ini harus diaudit dan tidak menggunakan uang negara, baik itu APBN, APBN, BUMN, dan BUMD.

(Baca juga: Menakar Efek Jangka Pendek Malisic di Persib dan Jaimerson di Persija)

Kedua, soal fair play. Tidak ada pengaturan skor dan tidak ada wasit yang dibeli.

Itu dua roh Piala Presiden. Itu yang membangun kepercayaan industri dan arah menuju sepak bola modern.

Bagaimana evaluasinya hingga kini?

Ya, kita bisa lihat, Piala Presiden memiliki rating dan share tertinggi dan tawaran yang lebih bagus.

Itu ukuran turnamen ini menjadi hiburan rakyat sekaligus mendapatkan kepercayaan media.

Bagaimana turnamen ini melibatkan fans dan yang terus didengungkan yakni ekonomi kerakyatan?

Menarik, saya hadir dalam tiga kekalahan klub dengan suporter yang sangat besar yaitu saat Sriwijaya FC mengalahkan Persib Bandung di fase grup.

Lalu, Persebaya Surabaya dikalahkan PSMS Medan dan Arema FC yang takluk dari Sriwijaya FC pada laga 8 besar.

Saya tanya kepada beberapa suporter yang tim kesayangannya kalah, mereka kecewa karena sudah datang jauh-jauh.

Namun, mereka tidak bertindak vandalis.


Ketua Steering Commitee [SC] Piala Presiden 2018, Maruarar Sirait, berbincang-bincang dengan salah seorang pedagang kaki lima di sekitar Stadion Manahan Solo saat akan menyaksikan laga babak 8 Besar Piala Presiden 2018 antara Mitra Kukar melawan Persija Jakarta, Minggu (04/02/2018) sore.(SUCI RAHAYU/BOLASPORT.COM)

Tentu, ini juga berkat keamanan yang digalang pihak kepolisian dan TNI.

Pada akhir pekan kemarin, ada sekitar 40 ribu orang ke Solo untuk menyaksikan tim-tim idolanya dari Jakarta hingga Bali.

(Baca Juga: Satu Winger Gabung Klub Liga Thailand, Singapura Salip Indonesia)

Satu sisi, pedagang kaki lima, asongan, hotel, restoran, ikut senang karena laku.

Semua saling berhubungan dan itu yang mesti dibangun dalam sistem industri.

Jadi?

Intinya, sepak bola bagi saya adalah kepercayaan. Itu yang mahal. Audit jadi ukuran.

Benar atau tidak sebuah ajang sudah transparan. Benar atau tidak hak pemain sudah terbayarkan. Itu semua diukur oleh pihak yang obyektif, dalam ini adalah PWC (PricewaterhouseCoopers).

Apakah Anda sudah jenuh dengan politik hingga mencoba merambah sepak bola?

Saya tetap anggota DPR. Namun, politik dan sepak bola terpisah.

Itu berbeda tetapi harus sama-sama dikerjakan dengan baik.

Sepak bola bagi saya adalah hobi. Saya gila bola dari kelas 6 SD.

Kala itu, saya dan orangtua desak-desakan nonton pertandingan final perserikatan antara PSMS Medan kontra Persib Bandung di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) pada 1985.

(Baca juga: Sriwijaya FC Minta Perlindungan untuk Pemain di Piala Presiden 2018)

Kami keluarga yang agak gila dengan sepak bola. Anak saya juga suka bermain dan nonton.

Terakhir, kami nonton langsung Tottenham Hotspur di Wembley pada Januari lalu.

Nantikan wawancara eksklusif bersama Maruarar Sirait menjelang Final Presiden 2018.


Editor : Estu Santoso
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X