Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Difavoritkan Musim Depan, Adik Valentino Rossi Memilih Merendah

By Samsul Ngarifin - Senin, 3 Desember 2018 | 20:22 WIB
 Valentino Rossi memeluk sang adik, Luca Marini, yang berhasil meraih podium pertamanya saat balapan Moto2 GP Jerman di Sirkuit Sachsenring, Jerman, Minggu (15/7/2018).
DOK. MOTOGP
Valentino Rossi memeluk sang adik, Luca Marini, yang berhasil meraih podium pertamanya saat balapan Moto2 GP Jerman di Sirkuit Sachsenring, Jerman, Minggu (15/7/2018).

Adik Valentino Rossi, Luca Marini, memilih merendah disebut sebagai pesaing gelar pada musim depan.

Setelah Francesco Bagnaia promosi ke kelas MotoGP pada 2019, Luca Marini akan menjadi andalan Sky Racing Team VR46 dalam perebutan gelar juara dunia Moto2.

Luca Marini berhasil menampilkan performa impresif pada musim 2018, dimana untuk pertama kalinya naik podium dan meraih kemenangan.

(Baca Juga: Dani Pedrosa Jalani Debut sebagai Pebalap Penguji KTM Lebih Awal)

Peningkatan performa Marini dalam beberapa seri terakhir Moto2 2018 membuat dia diperhitungkan pada musim 2019.

Namun, Marini berpikir jika dirinya bukanlah favorit dalam perburuan gelar juara dunia Moto2 2019.

"Saya tidak berpikir saya benar-benar salah satu favorit," kata Luca Marini dikutip BolaSport.com dari Speedweek.

"Jika Anda melihat peringkat klasemen Moto2 2018, Brad Binder (KTM) adalah yang pertema dari mereka yang tidak promosi ke MotoGP," lanjutnya.

Menurut Marini, pebalap berkebangsaan Afrika Selatan itu mengetahui bagaimana mencetak poin di Kejuaraan Dunia.

Selain Binder, Marini juga menyebut adik Marc Marquez, Alex Marquez, juga menjadi kandidat kuat.

"Marquez dan Lorenzo Baldassarri juga kuat. Saya juga semakin baik, tetapi masih banyak yang harus saya lakukan," lanjutnya.

Dalam tes Jerez, Marini tampil gemilang dalam debut mesin Triumph menggantikan Honda.

Selama tiga hari uji coba di Sirkuit Jerez, Spanyol, Marini menjadi pebalap tercapat pada hasil kombinasi.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Delia Mustikasari
Sumber : speedweek.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Arsenal
36
83
2
Man City
35
82
3
Liverpool
36
78
4
Aston Villa
36
67
5
Tottenham
35
60
6
Newcastle
35
56
7
Chelsea
35
54
8
Man United
34
54
9
West Ham
36
49
10
Bournemouth
36
48
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
34
87
2
Girona
34
74
3
Barcelona
34
73
4
Atlético Madrid
34
67
5
Athletic Club
34
61
6
Real Sociedad
34
54
7
Real Betis
34
52
8
Valencia
34
47
9
Villarreal
34
45
10
Getafe
34
43
Klub
D
P
1
Inter
35
89
2
Milan
35
71
3
Juventus
35
66
4
Bologna
35
64
5
Roma
35
60
6
Atalanta
33
57
7
Lazio
35
56
8
Fiorentina
34
50
9
Napoli
34
50
10
Torino
35
47
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X