Dedikasi dan kesetiaan penjaga gawang Persela Lamongan, Choirul Huda, akan segera diabadikan oleh Bupati Lamongan.
Bupati Lamongan, Fadeli menyebutkan ada tiga opsi yang akan dipilih untuk menghormati jasa dan loyalitas Choirul Huda.
Dilansir BolaSport.com dari surabaya.tribunnews.com, selain menggantungkan nomor punggung 1 yang digunakan Choirul Huda, ada rencana lain.
Pemerintah Kabupaten Lamongan berencana untuk membangun patung hingga menjadikan nama Choirul Huda sebaga titel stadion.
(Baca Juga: Inilah Aksi Tidak Terpuji Zulham Zamrun Saat Melawan Mantan Klubnya)
"Kami ingin mengabadikan jasa dan perjuangan Choirul Huda. Hal ini sebagai bentuk penghargaan kepada almarhum," ujar Fadeli.
"Namun karena di Lamongan sudah ada nama jalan Choirul Huda, kami akan mencari opsi lain," tuturnya.
"Nama Choirul Huda rencananya akan kami jadikan nama jalan, bisa nama stadion, nama tribune, nama mes pemain, atau membangun patung Choirul Huda," katanya.
(Baca Juga: Kepergian Choirul Huda Diabadikan dalam Karikatur, Sungguh Gagah dan Menakjubkan!)
Pada kesempatan sebelumnya, Fadeli juga sudah memberikan gelar pahlawan saat berada di rumah duka, Jalan Basuki Rahmat, Lamongan.
Fadeli menceritakan jalan perjuangan karier sang legenda, sehingga banyak masyarakat yang memintanya untuk mengabadikan pengabdian almarhum.
(Baca Juga: Ada yang Aneh di Rekaman Terakhir Choirul Huda Sesaat Sebelum Bertanding, Netizen: Wajahnya Sudah Beda)
Hal ini bertujuan untuk mengenang jasa-jasanya yang dari awal hingga akhirnya membela Laskar Joko Tingkir, julukan Persela Lamongan.
"Beliau seorang pejuang, pahlawan dan legenda," tutur Fadeli.
"Wajar saja jika banyak masyarakat Lamongan yang meminta saya untuk mengabadikan nama beliau."
Bupati Lamongan berencana mengabadikan nama Choirul Huda. Selain nama jalan (sudah ada), ada 4 opsi lain. Mana yang cocok menurut kalian?
— BolaSport.com (@BolaSportcom) October 16, 2017
Sesal Rekan Setim
Kiper Persela Lamongan, Choirul Huda meninggal seusai terlibat tabrakan yang cukup keras dengan rekan setimnya, Ramon Rodrigues.
Seusai bertabrakan, Choirul Huda langsung mengerang kesakitan dan tampak kesulitan bernapas, sedangkan Ramon jatuh dengan posisi yang tak mengenakkan.
Saat pemakaman, Ramon Rodrigues terlihat ikut mengantar kepergian teman sekaligus legenda Persela Lamongan itu.
Namun ketika ditanya perihal kronologi kejadian tabrakan itu, Ramon terlihat masih syok dan enggan menjawab lebih lanjut.
Hal tersebut dikatakan oleh media officer Persela Lamongan, Andika Hangga.
(Baca juga: Pemain Asing Liga Singapura Musim 2017 Bisa Serbu Indonesia Pada 2018, Ini Penyebanya)
Andika mengatakan, Ramon masih syok bahkan hingga selesai pemakaman almarhum Choirul Huda, dia masih tak menyangka kepergian rekan setimnya itu.
"Ramon terlihat syok. Dia masih tidak menyangka kalau temannya meninggal," kata Andika Hangga.
Bahkan saat ditanya lebih lanjut, Ramon tidak mau berkomentar mengenai insiden yang melibatkan dirinya dengan Huda.
(Baca juga: Akhir 2017, Thailand Gelar Turnamen Antar Timnas U-23, Pesertanya Mencengangkan!)
"Umm... umm... I dont know my friend (aku tidak tahu temanku)....," kata Ramon singkat.
Sebelumnya, Persela Lamongan menjamu Semen Padang di Stadion Surajaya, Lamongan, Minggu (15/10/2017) sore.
Di tengah pertandingan, Choirul Huda dan Ramon Rodrigues berbenturan hingga keduanya terjatuh saat hendak menghalau bola dari pemain lawan.
Beberapa saat setelah itu, Choirul Huda tak sadarkan diri dan dilarikan ke RSUD dr Soegiri di Lamongan.
(Baca juga: Bahaya! 10 Tahun Lagi, Sepak Bola Indonesia Bisa Disalip Timor Leste)
Sayang, nyawa Choirul Huda tak dapat diselamatkan.
Meski saat itu, Persela Lamongan menang 2-0 atas Semen Padang, tampak para pemain tuan rumah bersedih dan menangis seusai pertandingan.
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | surabaya.tribunnews.com |
Komentar