Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Liga 1 2018 - Kembali ke Stadion Teladan, Djanur Akui Ada Beberapa Perbedaan

By Irfa Ulwan - Sabtu, 1 Desember 2018 | 15:33 WIB
 Pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman (kanan), memberikan instruksi kepada pemainnya saat melawan Bhayangkara FC dalam laga pekan kedua Liga 1 2018 di Stadion Teladan, Medan, (31/3/2018).
ABDI PANJAITAN/BOLASPORT.COM
Pelatih PSMS Medan, Djadjang Nurdjaman (kanan), memberikan instruksi kepada pemainnya saat melawan Bhayangkara FC dalam laga pekan kedua Liga 1 2018 di Stadion Teladan, Medan, (31/3/2018).

Eks Pelatih PSMS Medan yang saat ini membesut Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, sebut beberapa perbedaan yang akan dialaminya saat berada di Stadion Teladan, Kota Medan, Sabtu (1/12/2018) malam nanti.

Persebaya Surabaya akan melakoni laga tandang pekan ke-33 Liga 1 2018 di stadion kebanggaan masyarakat Medan itu.

Kembali ke stadion yang sempat disinggahinya selama beberapa waktu, Djadjang Nurdjaman mengakui dirinya akan menemui beberapa perbedaan.

Pasalnya, pelatih yang kerap disapa Djanur itu kini telah tak menggunakan seragam berlogo PSMS Medan lagi.

Dia pun malam nanti akan berada di kubu lawan.

(Baca juga: Djanur Ditodong Pertanyaan soal Pengaturan Skor Setibanya di Medan, Begini Jawabannya)

Menurut Djanur, perbedaan yang pasti akan sangat berasa adalah posisi bench tampatnya duduk sekaligus orang-orang di sebelahnya.

"Pasti ada yang berbeda. Berbeda kalau kemarin duduk bareng sama pemain (PSMS) juga Sahari Gultom (pelatih kiper) di belakakang," ujar Djanur, kutip BolaSport.com dari Tribun Medan.

Kemudian lanjut pelatih asal Majalengka, Jawa Barat ini, suasa dan kesan selama berada di stadion jelas akan berbeda.

Djanur paham, dirinya beserta tim yang kini dibesutnya bakal dapat teror dari ribuan suporter setia PSMS pada sepanjang pertandingan.

(Baca juga: Robert Rene Tergelitik dengan Keunikan Sepak Bola Indonesia)

"Pasti ada kesan yang berbeda, pastilah ada kesan yang berbeda, banyak teman-teman saya," katanya menambahkan.

Kendati demikian, dia tahu pasti, bahwa teror dan intimidasi itu hanya akan didapatkannya di dalam arena laga dan saat waktu lagu berjalan.

Setelah pertandingan berakhir, Djanur yakin mereka semua akan kembali menjadi orang-orang yang menghormatinya.

"Saya tau di belakang saya ada suporter. saya tau suporter Medan itu baik-baik, saya akuilah, mereka luar biasa. Saya cinta mereka dan mereka cinta saya," tuturnya.

(Baca juga: Hadapi PSMS Medan, Djanur Sebutkan Kendala Tersbesar Persebaya Surabaya)

Artikel ini telah tayang di Tribunmedan.com dengan judul Jelang PSMS Medan Vs Persebaya, Pelatih Djadjang Nurdjaman Buka-bukaan Soal Klub Bekas Asuhannya.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Jurnalis olahraga senior, Weshley Hutagalung, mempertanyakan peran media dalam mengungkap dugaan pengaturan skor pada sepak bola Indonesia. Kurang aktifnya media dalam melakukan investigasi mendalam dinilai Weshley Hutagalung sebagai salah satu penyebab sulitnya pengungkapan praktik kotor ini. Pria yang akrab disapa Bung Wesh itu menilai pemberitaan media saat ini kerap luput untuk menyajikan 'why' dan 'how' terhadap suatu topik. "Saya jadi wartawan sejak 1996, pernah bertemu dengan beberapa orang pelaku sepak bola sampai wasit. Kasihan dari tahun ke tahun, federasi (PSSI) mewarisi citra buruk," kata Weshley Hutagalung dalam diskusi PSSI Pers di Waroeng Aceh, Jumat (30/11/2018). "Pertanyaannya, wartawan sekarang itu ingin mendengar yang saya mau atau yang saya perlukan? Kemudian muncul karya kita. Lalu masyarakat juga memilih (informasi)," ujarnya. Ditambahkannya, fenomena ini terjadi karena perubahan zaman terhadap gaya pemberitaan media akibat permintaan dan tuntutan redaksi yang kini mengutamakan kuantitas dan kecepatan. Pria yang wajahnya sudah akrab muncul sebagai pundit sepak bola pada tayangan sepak bola nasional ini sedikit memahami perubahan zaman, meski tetap mempertanyakan peran media. "Dulu kami punya waktu untuk investigasi dan analisis, sekarang tidak. Kemana aspek 'why' dan 'how' atas peristiwa ini?" tuturnya mempertanyakan. "Sekarang malah adu cepat. Ditambah lagi sekarang ada media sosial, sehingga media massa bukan lagi menjadi sumber utama informasi terpercaya," ucapnya miris. #pssi #journalist #sportjournalist #matchfixing

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on


Editor : Bagas Reza Murti
Sumber : medan.tribunnews.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
38
95
2
Barcelona
38
85
3
Girona
38
81
4
Atlético Madrid
38
76
5
Athletic Club
38
68
6
Real Sociedad
38
60
7
Real Betis
38
57
8
Villarreal
38
53
9
Valencia
38
49
10
Alavés
38
46
Klub
D
P
1
Inter
38
94
2
Milan
38
75
3
Juventus
38
71
4
Atalanta
37
69
5
Bologna
38
68
6
Roma
38
63
7
Lazio
38
61
8
Fiorentina
37
57
9
Torino
38
53
10
Napoli
38
53
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X