Beberapa waktu yang lalu publik sepak bola Indonesia digemparkan dengan kabar ketertarikan Roberto Carlos untuk melatih Bali United pada musim 2019.
Namun sepertinya, peluang Roberto Carlos untuk menjadi pelatih kepala Bali United dibilang sangat tipis.
Hal itu dikarenakan banyak sekali pelatih-pelatih asing selain Roberto Carlos yang melamar ke Bali United.
(Baca juga: Mitra Kukar dan Sriwijaya FC, Dua Klub 'Pindahan' yang Harus Turun Kasta dari Liga 1)
Tidak bisa dipungkiri, pesona Pulau Dewata mengundang pelatih-pelatih asing ingin menangani Bali United.
Selain itu, Bali United juga menjadi salah satu klub asal Indonesia yang profesional, meskipun baru lahir pada 2015 setelah bermerger dengan Persisam Samarinda.
Posisi pelatih Bali United pun saat ini sedang kosong setelah Widodo Cahyono Putro mengundurkan diri.
(Baca juga: 'Bakar' Bukit Jalil, Seruan Pelatih Timnas Malaysia Jelang Jamu Vietnam pada Final Piala AFF 2018)
Pemilik Bali United, Pieter Tanuri mengatakan ia merasa kurang sreg bila mendatangkan Roberto Carlos ke timnya.
Pieter Tanuri pun harus selektif untuk memilih pelatih untuk bergabung dengan klub berjulukan Serdadu Tridatu tersebut.
(Baca Juga: Pemain Indonesia Tampil di Kompetisi Muda Liga Spanyol)
"Pelatih asing banyak yang mengajukan lamaran termasuk Roberto Carlos. Tetapi terus terang, saya masih mempertimbangkannya," kata Pieter Tanuri.
Roberto Carlos sejauh ini sudah menangani empat klub sepak bola mulai dari 2012 dengan mulai melatih klub asal Rusia, Anzhi Makhachkala.
(Baca juga: Jelang Final Pertama Piala AFF 2018 - Dijamu Malaysia, Timnas Vietnam Ingat Memori Buruk di Laos)
Setahun kemudian, mantan pemain Inter Milan itu memilih bergabung dengan dua klub Turki yakni Sivasspor dan Akhisar Belediyespor, sejak 2013 sampai 2015.
Terakhir, Roberto Carlos memutuskan untuk mencoba kompetisi di Asia dengan bergabung dengan klub asal India, Delhi Dynamos.
(Baca Juga: 2 Tim Besar Akan Tersingkir dari Liga Champions Nanti Malam)
Bersama Delhi Dynamos, Roberto Carlos hanya mampu membawa tim tersebut di posisi keempat.
"Saya mencoba melihatnya sebagai pelatih dan bisa dibilang dia bukan pelatih yang punya rekor bagus," kata Peter Tanuri.
(Baca juga: Produknya Ingin Laris, Perusahaan Korea Ini Sponsori Klub China Senilai 632 Miliar)
"Sebagai pemain, dia memang punya catatan bagus. Tetapi sebagai pelatih, ia belum melakukannya."
Evaluasi besar-besaran tentu saja akan dilakukan Bali United mengingat kegagalan mereka di Liga 1 2018.
Tim yang bermarkas di Stadion Kapten I Wayan Dipta itu mengakhiri Liga 1 2018 dengan duduk di posisi ke-11.
Tentu saja kehadiran pelatih baru akan memperbaiki performa Bali United untuk musim 2019.
(Baca juga: Gagal Juara di Liga Super China, Klub Ini Justru Berani Bersaing dengan Liverpool dan Inter Milan)
Setidaknya, Bali United bisa kembali bersaing ke papan atas sama seperti musim Liga 1 2017.
Sejauh ini belum diketahui siapa pelatih Bali United untuk musim 2019.
(Baca juga: Gagal di Piala AFF 2018, Timnas Singapura Berpeluang Dilatih Pembuat Sejarah di Senayan)
Kabar beredar Stefano Cugurra dan Simon McMenemy menjadi pelatih yang paling santer untuk bergabung dengan Bali United.
"Kami ingin pelatih yang memiliki nama baik, punya kredibilitas, dan memiliki pengalaman yang membawa timnya konsisten ketika tampil di sebuah kompetisi," kata Pieter Tanuri.
View this post on InstagramHabis nyoblos, kita bersatu kembali dalam sepak bola. . #liga1indonesia #liga12019
Editor | : | Estu Santoso |
Sumber | : | BolaSport.com |
Komentar