Baca berita tanpa iklan. Gabung Bolasport.com+

Liga Inggris, yang Gemilang dan Mengecewakan Musim Ini

By Ibnu Jamil - Minggu, 4 Maret 2018 | 22:04 WIB
Manajer Manchester United, Jose Mourinho (kiri), berbicara dengan Paul Pogba dalam laga Liga Inggris kontra Tottenham Hotspur di Stadion Wembley, London, pada 31 Januari 2018.
IAN KINGTON/AFP
Manajer Manchester United, Jose Mourinho (kiri), berbicara dengan Paul Pogba dalam laga Liga Inggris kontra Tottenham Hotspur di Stadion Wembley, London, pada 31 Januari 2018.

BOLASPORT.COM – Premier League alias Liga Inggris tinggal menyisakan beberapa pertandingan lagi. Saya memberikan beberapa penekanan terhadap sejumlah hal musim ini.

Ternyata, yang lebih spesial dari Premier league musim 2017-2018 adalah nama besar para pelatih klub ketimbang pemain-pemainnya. Sebut saja Pep Guardiola, Jose Mourinho, Antonio Conte, Juergen Klopp, hingga Arsene Wenger.

Tak percaya? Perhatikan saja, setiap laga big match akan lebih banyak foto pelatih yang muncul di berbagai media. Atau headline yang condong tentang pelatih ketimbang pemainnya.

Menjelang bergulirnya musim ini, prediksi awal saya yang akan berpotensi menjadi juara adalah Manchester United, Manchester City, dan Chelsea. Jujur, saya tak bohong.

Kalau ditanyakan lagi peringkat 5 besar Premier League 2017-2018 yang saya prediksi, semua nyaris benar saat ini... kecuali Arsenal.

Hingga memasuki Maret 2018, harus saya akui Kevin De Bruyne adalah pemain yang sungguh mengejutkan di antara sejumlah bintang yang muncul, baik itu pemain lama atau pendatang baru di panggung Premier League.

Melalui BolaSpot.com, saya mengajak Anda untuk mengakui bahwa tampang Kevin De Bruyne gak ada jago-jagonya sebagai pemain sepak bola.

Akan tetapi, phuih... pemain ini mampu mengaplikasikan setiap energi yang diinginkan Pep Guardiola bagi Manchester City.

(Baca Juga: Gengsi, Bintang Man United Ogah Kagumi Man City)

Bagaimana dengan pemain Liga Inggris yang penampilannya mengecewakan musim ini? Maaf, tak boleh marah. Saya sungguh kecewa dengan performa Paul Pogba.

Sejak dibeli dari Juventus pada Agustus 2016 dengan rekor pembelian yang gila-gilaan (105 juta euro), hingga saat ini tak ada yang spesial keluar dari kaki Pogba.

Kalau dibandingkan dengan harga fantastis yang harus dirogoh Manchester United untuk membeli Paul Pogba dari Juventus, penampilannya termasuk kategori amatiran.

Boleh setuju, boleh juga tidak. Tetapi, saya benar-benar kecewa dengan apa yang diberikan Paul Pogba ketika ia berseragam Manchester United. Sungguh berbeda ketika ia bermain untuk Juventus. Apa yang salah, ya?

Lalu, di kursi pelatih alias manajer tim. Selain kegemilangan Pep Guardiola bersama Manchester City, akhir-akhir ini saya melihat kinerja Juergen Klopp sangat meningkat.

Dari awal 2018, doi menorehkan 6 kemenangan bagi Liverpool FC, sekali seri dan sekali kalah.

Dalam 8 pertandingan Liga Inggris di tahun 2018, Jurgen Klopp membawa Liverpool mencetak 19 gol dan kemasukan 8 kali.

Bila menghitung seluruh pertandingan Liverpool di 2018, dalam 11 laga Juergen Klopp membawa timnya 8 kali menang, sekali seri dan 2 kali kalah.

(Baca Juga: Tampil Apik Bersama Liverpool, Loris Karius Punya Peluang Geser Manuel Neuer di Timnas Jerman)

Liverpool mencetak 28 gol dalam 11 pertandingan di semua kompetisi pada 2018, dan cuma kemasukan sebanyak 12 kali. Gokil.

Jangan lupa, Liverpool hanya sekali tidak mencetak gol di 2018, yaitu ketika kalah 0-1 di markas Swansea.

Sepertinya, perubahan kekuatan dan keberhasilan Si Merah ada pada trisula maut Liverpool. Mohamed Salah, Roberto Firmino, dan Sadio Mane sangat kreatif dalam melakukan serangan.

Dengan 24 gol di Premier League bersama klub baru, apa yang diperlihatkan Mohamed Salah pasti membuat kesal pendukung AS Roma, tim yang dibela Mohamed Salah dalam dua musim sebelumnya.

Atau juga Chelsea FC, tim Kota London yang membeli Salah dari FC Bale pada 2013. Chelsea gagal mengoptimalkan kemampuan Salah dalam 1,5 musim berseragam biru, yakni 2013-2014 dan 2014-2015.

Terkadang, saya menerima pertanyaan dari beberapa kenalan atau pencinta sepak bola. Mereka menanyakan pendapat saya tentang tiga pelatih yang tengah hangat dibicarakan di Premier League musim ini.

Siapa lagi kalau bukan Pep Guardiola, Jose Mourinho, dan Antonio Conte. Tentu yang ditanyakan adalah pendapat saya tentang taktik dan kemampuan ketiga pelatih itu dalam memberikan kita kejutan.

Harus saya akui, taktik dan strategi Jose Mourinho tergolong basi dalam perubahan situasi yang cepat di Premie League.

Sementara itu, Pep Guardiola selalu saja memberikan kita kreasi-kreasi yang mampu mengejutkan lawan-lawan Manchester City.

(Baca Juga: Roberto Firmino, Sang Raja Tekel dari Liverpool)

Antonio Conte? Ah, pelatih yang satu ini seperti susah move on.

Setelah berhasil mengejutkan Premier League musim lalu dengan membawa Chelsea juara, taktik Conte seperti sudah terbaca oleh lawan-lawannya. Tak ada yang baru dari Conte.

Nah, dengan nama besar dan segudang prestasi yang pernah diraih di Liga Inggris, Liga Spanyol, maupun Liga Portugal, kira-kira bagaimana nasib Jose Mourinho bila musim ini Manchester United gagal meraih gelar juara?

Satu gelar kompetisi domestik musim ini sudah terbang ke tetangga Manchester United, yakni di ajang Piala Liga Inggris.

Peluang Setan Merah masih ada di Piala FA yang sudah memasuki babak perempat final. Juga Liga Champions bila berhasil melewati hadangan Sevilla dan lawan-lawan di depan.

Bagaimana dengan Premier League? Hmm.

Bagi saya, bila Manchester United ingin kembali berjaya di Liga Inggris, Jose Mourinho harus cepat-cepat “ditendang”.

Tetapi, bila cukup bersabar karena karakter Mourinho masih sangat laku untuk “jualan”, ya pendukung Manchester United harus siap-siap melihat Mou bertahan di kursi emasnya.

Dari aspek bisnis, nama besar Jose Mourinho masih sangat laku dan menguntungkan sebuah klub.

Hanya, dengan setumpuk pemain bagus yang dimilikinya, Mounriho seolah masih kebingungan mencari strategi yang cocok bagi Manchester United. Belum lagi bila dikaitkan dengan filosofi permainan Setan Merah selama ini.

(Baca Juga: Pep Guardiola Ngotot Ingin Reuni dengan Mantan Anak Asuh di Barcelona)

Menurut saya, Mourinho masih bingung apakah menerapkan permainan menyerang atau pragmatis yang cocok di Manchester United.

Mau bermain menyerang, eh kok ya gak tajam-tajam amat. Mau konsentrasi bertahan, lha masih sering kebobolan.

Jadi, bagaimana sebaiknya hubungan Mouriho dan Manchester United? Ya, gitu deh.


Editor : Weshley Hutagalung
Sumber : BolaSport.com

Komentar

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

YANG LAINNYA

SELANJUTNYA INDEX BERITA

Klasemen

Klub
D
P
1
Man City
38
91
2
Arsenal
38
89
3
Liverpool
38
82
4
Aston Villa
38
68
5
Tottenham
38
66
6
Chelsea
38
63
7
Newcastle
38
60
8
Man United
38
60
9
West Ham
38
52
10
Crystal Palace
38
49
Klub
D
P
1
Borneo
32
70
2
Persib
32
59
3
Bali United
33
58
4
Madura United
32
53
5
PSIS Semarang
32
50
6
Dewa United
32
50
7
Persik
33
48
8
Persis
32
47
9
Barito Putera
32
43
10
Persija Jakarta
32
42
Klub
D
P
1
Real Madrid
37
94
2
Barcelona
37
82
3
Girona
37
78
4
Atlético Madrid
37
73
5
Athletic Club
37
65
6
Real Sociedad
37
60
7
Real Betis
37
56
8
Villarreal
37
52
9
Valencia
37
48
10
Alavés
37
45
Klub
D
P
1
Inter
37
93
2
Milan
37
74
3
Bologna
36
67
4
Juventus
36
67
5
Atalanta
36
66
6
Roma
37
63
7
Lazio
37
60
8
Fiorentina
36
54
9
Torino
37
53
10
Napoli
37
52
Pos
Pembalap
Poin
1
F. Bagnaia
467
2
J. Martin
428
3
M. Bezzecchi
329
4
B. Binder
293
5
J. Zarco
225
6
A. Espargaro
206
7
M. Viñales
204
8
L. Marini
201
9
A. Marquez
177
10
F. Quartararo
172
Close Ads X